"Uh..." Bai Ran ingin bicara, namun Quan Rui malah membungkuk dan menahan bibirnya.
Ini bukan pertama kalinya mereka berciuman, tapi Bai Ran masih sangat gugup!
Kedua tangan Bai Ran yang berada di depan dada Quan Rui pun menjadi lemas, dan seketika seluruh tubuhnya tidak bertenaga.
Terlebih lagi, saat Quan Rui membungkuk, napas maskulinnya juga tak tertahankan bagi Bai Ran, apalagi ciumannya...
Rasanya berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.
Kelembutan Quan Rui sedikit demi sedikit memagut bibir Bai Ran.
Kenapa pria hebat dan baik seperti Quan Rui harus bertemu denganku?
Orang yang sangat baik seperti Quan Rui jelas bisa melakukan apapun yang dia inginkan, tapi dia sangat sabar padaku.
Bai Ran berpikir bahwa pasti dirinya adalah orang yang baik hati di kehidupan sebelumnya. Ia pasti telah melakukan begitu banyak hal baik, jadi Tuhan mempertemukannya dengan Quan Rui, bukan?
Kalau begitu...