Quan Rui melihat jam di dinding di ruang kerjanya. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 malam.
Ia masih memiliki beberapa dokumen yang belum dibaca, dan Bai Ran...
"Tidurlah," ucap Quan Rui. Ia mengarahkan kepalanya ke pintu, seolah mengatakan bahwa Bai Ran boleh keluar sekarang.
Tangan Bai Ran terasa kosong. Hatinya pun terasa kosong karena perkataan Quan Rui yang sedikit aneh itu.
Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Bai Ran pergi tanpa mengatakan apapun.
Entah kenapa, Bai Ran selalu merasa bahwa pria ini sebenarnya tahu segalanya.
Sepertinya tidak ada satu pun yang lepas dari pengamatan Quan Rui.
Setelah kembali ke kamar, Bai Ran berbaring di tempat tidurnya. Ia merasa sangat frustrasi.
Jelas, sebenarnya Bai Ran ingin berbicara dengan Quan Rui, tetapi tanpa diduga, sebelum ia sempat membuka mulut, ia malah disuruh pergi oleh Quan Rui.