Air mata Bai Mo'er mengalir, sementara Bai Anqing juga tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat anak itu terlihat menderita seperti ini.
"Aku… aku hari ini pergi menemui teman, mereka bertanya bukankah Kak Xiaoxiao berasal dari keluarga kita? Mereka juga bertanya apa aku pernah melihat anaknya? Jika ya, kenapa aku tidak pergi ke Kota B untuk menemuinya? Kakek, aku ingin pergi ke Kota B, bisakah kakek membawaku ke sana?"
Bai Mo'er tidak bisa menahan tangisnya. Bai Anqing menepuk punggungnya dan menghiburnya berulang kali untuk berhenti menangis. Dia kemudian meminta Bai Mo'er bicara baik-baik.
"Kakek, bagaimana kalau kita pergi diam-diam? Ayah sedang tidak ada, ayo hari ini kita pergi." Sambil mendongak, Bai Mo'er menyarankan dengan suara lirih, "Ayo ke sana untuk menemui kakak dan anaknya, setelah itu kita kembali dengan cepat."
Perkataan Bai Mo'er membuat hati Bai Anqing bergetar. Dia mengerutkan kening sambil mempertimbangkan apakah saran ini layak.
