"Kakak Ipar, kapan kamu punya waktu untuk membawa Kak Xiaoxiao pergi ke Guangzhou?"
Tanpa bertanya pada Gu Xiaoxiao, Bai Mo'er berinisiatif menyampaikan keinginannya pada Chu Yichen.
"Nanti kita lihat saat dia ada waktu." Chu Yichen dengan tenang melempar jawaban itu kepada Gu Xiaoxiao. Gu Xiaoxiao yang mendengarnya pun mengatupkan bibir sambil menggertakkan giginya.
"Huh, ini namanya pamer kemesraan di depanku."
Meskipun Bai Mo'er masih muda, namun dia sangat cerdas. Dia melipat kedua tangannya seolah telah dibuat kesal oleh mereka. Kelakuannya itu membuat Gu Xiaoxiao sangat ingin mencubit pipinya.
Ketika beberapa orang itu mengobrol, tidak lama kemudian hidangan mulai disajikan. Setelah mencium aroma parfum Jin Jing, Gu Xiaoxiao tidak nafsu makan. Perutnya tidak nyaman dan dia merasa mual.