"Kalau tidak ada jasa, berarti tidak ada imbalan. Aku tidak akan menerima pekerjaan darimu, juga tidak menginginkan kompensasi darimu. Dengan harga yang setinggi itu, kamu ingin membuatku merasa seperti diasuh?"
"Mama, apanya yang diasuh?"
"Mama hanya asal bicara, jangan ditiru," kata Gu Xiaoxiao yang menjawab pertanyaan Chu Muqian dengan lembut namun sedikit kesal.
Di kota sebesar ini, selain staf yang datang bersama, dia hanya mengenal Chu Yichen. Dia tiba-tiba teringat hidupnya ketika pertama kali tiba di Jepang dan merasa bahwa dirinya cukup kuat pada saat itu. Jika sekarang, Gu Xiaoxiao benar-benar tidak yakin apakah dia memiliki keberanian untuk bertahan hidup.
Chu Yichen berdiri di depan gerbang sebentar, kemudian sebuah mobil mendekat perlahan. Chu Yichen berjalan mendekat, sementara Gu Xiaoxiao hanya bisa mengikutinya. Dia lalu melihat Huang Xing yang pernah ditemuinya saat di Jepang.
"Istri Bos!"