Chu Yichen mengemudi dengan memakai headphone di telinganya. setelah mendengar dering telepon, tanpa melihat siapa yang menelepon dia langsung menjawabnya.
Suara gadis yang memanggilnya "kakak ipar" membuat Chu Yichen mengerutkan kening. Mendengar suara Bai Mo'er, dia merasa sedikit menyesal menjawab telepon ini.
"Ya. Ada urusan apa meneleponku?"
Suara dingin Chu Yichen membuat Bai Mo'er ketakutan seperti biasanya. Dia ingat suara halusnya begitu indah didengar, tapi kenapa pria ini selalu dingin terhadapnya? Apakah dia masih marah?
"Ya, ada sesuatu yang ingin kubicarakan," kata Bai Mo'er dengan tidak nyaman. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia perlahan mulai berkata, "Aku ingin menjelaskan kepadamu, mengenai masalah aku dan Yang Liu."
Bai Mo'er mengatakan ini dengan mata tertutup. Setelah hanya mendengar keheningan di ujung telepon, dia pun melanjutkan kata-katanya.