Saat melihat Chu Yichen, sekilas Gu Xiaoxiao bisa tahu jika ada yang salah dengan sikapnya. Jelas-jelas barusan dia tersenyum bahaya. Namun sekarang, tubuhnya kaku, auranya pun menjadi dingin.
Apa yang sedang terjadi? Pikir Gu Xiaoxiao sangat ingin tahu.
"Ada apa?"
Gu Xiaoxiao perlahan mendekatinya, dengan tidak sabar dia bertanya.
Chu Yichen menatapnya, dia segera mematikan ponsel, kemudian langsung duduk.
"Tidak apa-apa. Aku sedikit gelisah karena menunggumu."
"Dasar pembohong." Gu Xiaoxiao bersikeras berkata bahwa dia berbohong. Sambil duduk di samping tempat tidur, dia menyeka rambutnya, lalu berkata dengan acuh, "Jika kamu tidak ingin bicara, aku juga tidak akan bertanya lagi."
Bukan tidak ingin berbicara, namun tidak bisa mengatakannya.
Saat ini hati Chu Yichen rasanya dipenuhi dengan rasa amarah. Setiap kali ada Gu Xiaoxiao di dektnya, dia akan menyingkir, sebenarnya ini malah memperburuk keadaan.