Saat menoleh ke belakang, Chu Muran sudah duduk di tempat tidur. Dia menggosok matanya, salah satu tali bahu piyamanya merosot, hingga membuatnya sangat lucu.
"Ada apa sayang?"
Gu Xiaoxiao berjalan cepat menghampirinya, menatap putri berharga semata wayangnya dari jarak dekat, lalu bertanya dengan lirih.
"Aku mau ke toilet." Sambil mengusap perutnya, Chu Muran membuka matanya, meminta Gu Xiaoxiao memeluknya.
Saat menaiki tubuh Gu Xiaoxiao, Chu Muran yang berbaring di bahunya, hampir tertidur lagi.
"Mama, aku merindukan papa."
"Dia akan segera kembali. Jadi, kita tunggu beberapa hari lagi, oke?"
"Oke." Angguknya dengan linglung, saat sampai ke toilet, sambil menutup matanya karena masih mengantuk, melepas celanananya. Beberapa saat kemudian, dia digendong kembali ke kamar oleh Gu Xiaoxiao, lalu melanjutkan tidurnya bersama Chu Muqian dan yang lainnya.