Setelah pintu berhasil terbuka, dua pria kekar masuk ke dalam. Mereka melihat sekeliling dan melihat Xiang Tianlai tergeletak di lantai, kemudian segera berlari ke arah Xiang Tianlai.
Ada harapan di mata Xiang Tianlai, tetapi nasib mempermainkannya. Saat ia melihat adanya harapan, tubuhnya menjadi panas disertai dengan rasa sakit yang sangat parah. Bau darah yang kental juga secara bertahap menyebar di udara.
Xiang Tianlai menatap dua orang yang berjalan masuk, serangkaian air matanya yang panas jatuh dari sudut matanya yang penuh keputusasaan. Saat dua pria itu semakin dekat, matanya menjadi gelap, pandangannya benar-benar kabur, dan wajahnya pucat seperti kertas.
Mata Yin Shaolong tidak pernah meninggalkan layar sampai kedua pria kekar itu membawa Xiang Tianlai pergi.