Su Mohan mendengus dingin dan langsung pergi ke lantai dua, kemudian berjalan ke ruang tamu. Ye Ya dengan patuh mengikuti Su Mohan, masih ada sedikit perasaan takut di dalam hatinya.
Sampai beberapa menit kemudian, Su Mohan duduk di sofa dan merokok. Ye Ya sedikit bingung. Malam hampir menuju pagi, dan ia masih tidak tahu bagaimana cara untuk mengajak Su Mohan.
Setelah merasa ragu untuk sesaat, Ye Ya melihat cahaya redup di ruangan dan secara sengaja membuka mantel luaran piyamanya. Area kulit yang luas menjadi terbuka ke udara begitu saja. Dua daging di dadanya yang juga terbuka dibawah cahaya redup seketika menjadi ambigu.
Ye Ya duduk di sofa dengan hati-hati dan sedikit menjaga jarak dari Su Mohan. Ia kemudian melepaskan kedua kakinya dari sandal dan mulai sedikit mengusap celana Su Mohan, sangat berusaha keras mencoba merayu Su Mohan.