Chereads / Mencuri Hati Tuan Su / Chapter 15 - Ayah yang Penuh Kasih Sayang dan Anaknya yang Berbakti

Chapter 15 - Ayah yang Penuh Kasih Sayang dan Anaknya yang Berbakti

Ye Fei dibawa pergi oleh polisi. Selain bukti perselingkuhan yang meyakinkan, ia juga diidentifikasi oleh Ye Ya dan ibu tirinya sebagai pembunuh neneknya. Ia merasa takut dan gelisah di penjara. Ia hanya bisa berharap ayahnya akan datang karena ia ingin memberitahu ayahnya tentang sifat asli wanita itu dan semua kebenaran tentangnya.

Aku percaya bahwa ayahku akan percaya pada diriku. Ayahku sangat mencintaiku… pikir Ye Fei. Namun, kenyataan sekali lagi menampar Ye Fei tanpa ampun dan membuatnya mengerti betapa bodohnya dirinya.

Beberapa hari kemudian, ayah muncul di depan Ye Fei dengan wajah putus asa. "Feifei, Ayah sudah mendengar cerita dari Jiang Huiru. Semuanya adalah kesalahan Ayah. Ayah telah melukaimu dan keluarga Ye…"

"Keluarga Ye? Ada apa dengan keluarga Ye?"

"Jiang Huiru telah mengambil semua properti atas nama Ayah. Keluarga Ye sekarang hanya memiliki cangkang kosong. Ayah menjadi tidak berguna dan tidak bisa lagi menyelamatkanmu…"

Ye Fei memandang lelaki dengan mata merah di hadapannya dan tanpa sadar ia mulai agak waspada. Namun, setelah itu ia menjadi semakin bingung. "Ayah, apakah keluarga Ye benar-benar hanya memiliki satu cangkang kosong yang tersisa?"

"Jangan khawatir, Feifei. Tidak peduli berapapun harga yang harus dibayar, Ayah akan menyelamatkanmu!" ujar ayah yang penuh kasih sayang itu sambil memegang tangan Ye Fei dengan erat dan menghiburnya berulang kali.

Ye Fei merasakan keanehan dalam hati saat melihat pria yang dikenalnya di depannya, tapi ia tidak berani berpikir lebih banyak. Dengan keras kepalanya, ia percaya bahwa ayahnya tidak akan meninggalkannya dengan kejam dan dia percaya bahwa tidak akan terjadi hal-hal seperti yang ia bayangkan. Ia pun segera mengabaikan suara yang membuatnya merasa tidak nyaman dalam hati, namun ia tidak bisa menghindari rasa paranoid seperti anak kecil. Ia tersenyum dan berkata, "Ayah, aku akan memberikan warisan yang ditinggalkan Ibu untukku padamu. Maukah Ayah menyelamatkanku?"

Ye Fei merasa sangat ketakutan di penjara itu. Ayahnya telah berjanji padanya, tapi ia tidak pernah muncul lagi setelah pergi dengan sertifikat transfer aset warisan yang telah Ye Fei tanda tangani. Seiring dengan hari demi hari yang terus berganti, semua harapan itu kian lenyap. Kemudian, ia berpikir, Jika Ayah benar-benar mengambil semua yang aku miliki dan jika dia benar-benar tega meninggalkan darah dagingnya sendiri di sini, aku bahkan tidak tahu apakah aku masih bisa menyalahkannya.

Apa yang dilakukan ayahnya akhirnya mencekik harapan terakhir yang ada di dalam hati Ye Fei. Ia menampar dirinya lagi dan lagi hingga akhirnya ia mengerti bahwa semuanya palsu. Ia pun mulai belajar untuk beradaptasi dengan kehidupan di penjara. Ia mulai belajar menjadi kejam dan belajar merayu pria. Di tempat gelap itu, kebencian menjadi satu-satunya harapan yang mendukungnya.

———

Ye Fei menyeka setetes air mata yang bergulir di pipinya dengan tangannya yang dingin. Ia terbangun dari ingatannya dan akhirnya menyadari bahwa wajahnya sudah basah karena air mata. Ia pun tidak bisa menahan tawanya. Ye Fei kira air matanya sudah terkuras habis di penjara, tapi ia tidak menyangka air mata akan menetes ketika ia mengingat kejadian ini.

"Putriku Yaya, kamu benar-benar wanita paling cantik di dunia. Hanya kamu yang layak untuk pria seperti Tuan Su!" Jiang Huiru memuji Ye Ya yang terlihat polos dan cantik

"Bu, jangan lakukan ini. Aku malu."

Pria paruh baya di samping Jiang Huiru tersenyum bangga. "Apa yang kamu khawatirkan? Ibumu benar. Putriku tidak ada bandingannya. Kalau tidak, mengapa Tuan Su bisa mengagumimu?"

Ye Ya mencium wajah Ye Tiancheng, lalu berkata dengan malu-malu, "Kalau bukan karena bantuan Ayah, bagaimana mungkin aku bisa bertemu dengan Tuan Su?"

"Kamu, bajingan kecil. Kamu hanya harus mengingat kebaikan Ayahmu dengan baik…"

Tatapan Ye Fei memancarkan aura yang dingin. Dalam hati, ia membatin, Ayah yang penuh kasih sayang dan anaknya yang sangat berbakti. Namun, Ayah tersayang, apakah Ayah lupa bahwa ayah memiliki anak perempuan yang ada di penjara? Sekarang dia sedang membalaskan dendamnya dengan kekuatan terbaiknya!