Mendengar suara langkah kaki, Jiang Huiru sedikit menolehkan wajahnya. Namun alat penyangga leher dipasang di lehernya, sehingga membuat gerakannya terlihat sangat lambat dan melelahkan.
Su Mohan berjalan maju dua langkah, dan mendapati wajah Jiang Huiru yang lebih pucat dari kertas dengan senyum kebanggaannya. "Tuan Su, Anda sudah mengerahkan banyak usaha yang begitu tinggi untuk memberiku pelajaran, tetapi pada akhirnya Anda datang lagi."
Suara Jiang Huiru juga telah banyak berubah dari pertemuan mereka sebelumnya, suaranya tidak tertahankan seperti gong yang rusak.
Su Mohan mengangkat tangan dan dengan lembut memutar arloji di tangannya, dan berkata dengan ekspresi yang kosong, "Ya, aku datang lagi. Aku tidak tahu apakah kamu telah mengubah pikiranmu setelah satu minggu berlalu."
