Dan sepertinya karena Ye Fei juga semakin tidak sabar, dengan tindakannya yang sedikit lebih kasar, terdapat benjolan dan darah di punggung tangannya yang terlihat agak mengejutkan.
Tapi Su Mohan sepertinya tidak melihatnya sama sekali. Ia hanya berkata dengan dingin, "Ganti ke tangan yang lain dan pasang lagi."
Dokter terus mencoba untuk memasang jarum infus pada tangan Ye Fei, namun Ye Fei tetap melepas selang infusnya dengan tidak sabar dan membuat cairannya menetes setiap jarum tersebut selesai dipasang.
Sampai satu jam kemudian, suasana di dalam ruangan telah mencapai titik beku. Tangan Ye Fei penuh dengan lubang kecil bekas jarum, kemudian membengkak seperti dua roti bakpau. Ketika Ye Fei mencabut jarumnya lagi, Su Mohan akhirnya tidak membiarkan dokter melanjutkan. Ia merapatkan bibirnya dan berdiri di tempat yang sama sambil menatap Ye Fei untuk waktu yang lama. Tatapan matanya dalam, seolah badai di dalamnya bisa pecah kapan saja.