Chereads / Love Secret Identity / Chapter 20 - Kamu Kenapa Adrian!?

Chapter 20 - Kamu Kenapa Adrian!?

"Sepertinya kita harus menelphone medis dan suster yang ada disekolah" Kata Clara.

"Cepat panggil, aku tidak mau Adrian kenapa-kenapa" Kataku.

Adrian dibawa ke ruang khusus yang ada di sekolah. Adrian dirawat dan diobati disana. Aku disuruh untuk tetap tenang dan harus berlatih tanpa partnerku. Master melihatku kerja keras untuk mendapatkan peringkat dan bisa cepat pulang bersama Adrian.

"Bisa aku bicara dengan Marry? Aku butuh dia sekarang" Kata Master pada guruku.

"Boleh, asal tidak lama ya" Kata guruku.

Aku pun dipanggil dan diajak ngobrol bareng Master. Master tentu menanyakan kondisi Adrian saat ini. Aku menjawabnya dan berjanji akan menjadi superhero ranking S. Itu butuh usaha dan lama sih untuk menaikkan apalagi kondisi Adrian saat ini.

"Marry, sudah lama tidak bertemu bagaimana kondisi Adrian? Kata gurumu tadi Adrian sakit ya? Kamu tidak apa-apa kan sendirian?" Tanya Master.

"Kondisi Adrian saat ini masih dirawat dan aku tidak apa-apa, oh iya aku akan berjanji suatu saat nanti aku akan menjadi superhero ranking S" Jawabku.

"Okelah kalau begitu kau senang kan sekolah baru ini?" Tanya Master.

"Eh? Aku hanya berjanji tadi hanya untuk pulang saja" Jawabku.

"Kau akan menjadi superhero ranking S di waktu yang nanti" Kata Master.

"Bagaimana keadaan kota Master? Apa masih ada Yuromawari?" Tanyaku.

"Keadaan kota tidak buruk kok tapi masih ada Villan, dan tentang Yuromawari dia tidak lagi menjadi seorang Villan yang mengendalikan orang lain" Jawab Master.

"Terus siapa yang menggantikan ku dan Adrian?" Tanyaku.

"Cheryl, Kioga, Momoka, dan Daniel akan menggantikan kalian" Jawab Master.

"Apa mereka akan dipindahkan kesini juga?" Tanyaku.

"Iya, suatu saat nanti kalau mereka sudah siap dan harus menerima ini semua" Jawab Master.

"Baiklah, waktuku sudah habis... sampai jumpa" Kataku mengucapkan salam perpisahan.

"Iya" Kata Master singkat.

Setelah melakukan latihan dan mencoba skill atau kekuatan baru, aku menengok Adrian dan membawakan Adrian kue strawberry dan teh manis. Adrian memakannya sebelum dia minum obat. Adrian sedih dan mengkhawatirkan aku karena dia tidak bisa ikut latihan dan beberapa ajaran.

Aku menjawabnya dengan tulus dan menyuruh Adrian kembali tidur sebelum dia dicek oleh suster. Adrian pun tertidur dan aku menemani Adrian disana. Aku melihat dua orang temanku lainnya namanya Liana dan Rio. Mereka berdua adalah partner jadi ya setiap hari mereka selalu bersama.

Katanya sih kekuatan mereka tidak bisa ditandingi. Liana harus ke ruang khusus karena dia mengalami cidera saat menerima tugas dan misi dari sekolah. Liana yang melihatku mengejekku karena anak baru kok sudah melanggar aturan sekolah dan merusak semuanya.

Sebenarnya, Adrian tidak tidur dan tiba-tiba Adrian bangun dan menampar pipi Liana. Rio pun yang melihat hal itu lalu menghentikan Adrian. Dia mengejek Adrian dan melemparinya dengan alat-alat yang ada di ruang khusus.

"Wah-wah ada anak baru nih.." Kata Liana.

"Apa maumu Liana?" Tanyaku.

"Kau tau namaku darimana hah!? Oh iya aku kan orang terkenal disekolah ini jadi ya wajar aja" Kata Liana percaya diri.

"Tidak Liana, aku tau nama kamu dari Alex" Kataku.

"Alex? Bisa-bisanya anak itu memberitahu namaku dengan cara yang begitu" Kata Liana.

"Kau kenapa disini?" Tanyaku.

"Aku mau mengobati lukaku emang kenapa? Kamu aja anak baru sudah tidak mengikuti kegiatan dan pembelajaran dari sekolah apalagi nanti kalau kamu naik ranking" Kata Liana mulai membully.

*Plok*

"A-Adrian? Kenapa kamu lakukan itu?" Tanyaku kaget.

"Kau kurang ajar! Cepat minta maaf pada Marry lalu aku akan menghentikan tamparan ini" Kata Adrian dengan emosi penuh.

"Bro selow aja ini ruang khusus bukan tempat gym.. kamu kalau mau mukul, nampar, nendang orang itu di gym" Kata Rio menghentikan tamparan Adrian.

*Plar*

"Kau! SUDAH HENTIKAN!!! INI BUKAN TEMPAT BERTARUNG!!!" Teriakku melerai mereka bertiga.

"Kau tidak tau minta maaf Liana" Kata Adrian mengalah.

"Sombong banget ih.." Kata Rio.

Malamnya, aku ditengok oleh Clara dan Alex. Mereka melihatku babak belur dan perban ada dimana-mana. Mereka terus menanyaiku apa yang terjadi waktu aku melihat Adrian. Aku mulai marah dan tidak bisa menahan emosiku. Aku menampar pipi Alex dan memecahkan jendela kamar.

Alex yang kesakitan pun lari ke kamarnya dan tidak mengeluarkan suara. Clara yang kaget keluar dari kamar dan menulis surat pertanyaan dan permintaan maaf karena menggangguku.

Aku mengalami stress berat karena itu. Waktu selesai pertengkaran tadi, Adrian mengalami pusing berat dan sakit perut yang hingga Adrian pingsan dan tak sadarkan diri. Dia dibawa ke ruang operasi dan dicek disana. Belum ada kabar mengenai Adrian, aku tidak mau cerita pada Clara dan Alex nanti takutnya mereka akan membalaskan dendam pada Liana dan Rio.

Paginya, Adrian ada di kamarku aku senang dan membaca surat dari Clara. Aku menangis dan menyesali perbuatanku tadi malam. Adrian kini bisa kembali belajar dan bersekolah meskipun dia energinya tak stabil.

Waktu dikelas, aku melihat banyak anak yang memasang banner dan dekorasi untuk penyambutan teman kelasnya yang sangat mereka rindukan. Aku kira itu untuk Adrian ternyata bukan, aku menanyakan ini buat siapa pada Clara dan Clara menjawabnya.

"Liana dan Rio? Mereka berdua adalah teman sekelasku?" Kataku dalam hati.

Yap, itu untuk Liana dan Rio. Aku pun mengiyakan dan mulai mengenalkan kepada Adrian teman-teman sekelasku. Dia memang satu kelas denganku. Tapi kan, dia termasuk orang yang baru.

Guruku menyambut kedatangan Liana dan Rio. Tentu mereka berdua kaget melihatku dengan Adrian dibangku paling belakang. Rio tersenyum dan berkata 'Wah... dikelas kita ada semut yang harus kita lawan nih'. Aku memang tahu siapa semut itu. Aku dan Adrian pastinya.

Saat Istirahat, kami berdua dibully dan didekati oleh mereka berdua. Tak sengaja Liana bercerita tentang ibu Adrian dan mengejeknya. Adrian yang trauma akan kejadian masa lalu pun berlari ke luar kelas dan diberitakan dia pinsan di lorong kelas.

Aku kaget dan memarahi Liana. Aku yang tak terkendali pun mengeluarkan skill utamaku yang dapat memberikan kerusakan parah. Akhirnya, aku berhasil mengalahkan mereka tapi kalian tau lah... sekolah menjadi hancur.

Disana pun aku juga menyakiti Adrian dan orang banyak disana. Kondisi Adrian makin memburuk karena kekuatanku itu. Aku pun dibawa ke ruang kepala sekolah dan disana juga ada Master.

Aku pun diberi hukuman yaitu harus mengalahkan Cefany, Villan terkuat mereka dan Cefany juga salah satu murid di Villania Academic. Dia adalah Villan tingkat A. Untunglah bukan tingkat A.

Itu juga adalah misi rahasia karena Villlania Academic juga tidak tahu kalau sekolahnya akan diserang besok. Aku kaget karena besok adalah misiku berjalan. Aku ditemani oleh Liana dan juga Rio. Karena kami bertiga telah membuat ulah diruang khusus juga. Sebenarnya, Adrian juga ikut tapi karena kondisinya ini Adrian diberi keringanan.

Adrian hanya di sekolah saja tapi dia harus menjaga sekolah. Dan ini akan menjadi misi pertamaku di sekolah baruku....