Seorang pemuda tengah sibuk mengajari anak-anak kecil bercocok taman di depan rumah sederhananya. Rambutnya yang berwarna perak memantulkan sinar mentari, cukup menyilaukan mata.
"Itu dia, guru kami!" ucap anak yang mengantar Ain sampai ke sana.
Si anak hendak memanggil gurunya itu, namun Ain mencegahnya. Ia ingin mengamati pemuda yang menurut anak-anak itu merupakan Xenatria Lagrhaven pertama.
"Kami pamit pergi, Tuan!" ujar anak-anak itu sambil menundukkan kepalanya pada Ain, lalu berlarian untuk kembali bermain.
Ain sedikit tersentuh dengan sikap anak-anak itu. Kalau di Logard, anak-anak seusia mereka jarang menunjukkan kesopanan seperti yang ia lihat barusan.
Setelah anak-anak itu pergi, Ain kembali memusatkan perhatiannya pada pemuda yang masih asyik mengajari anak-anak. Ia memperhatikan dari jauh sambil sedikit menguping percakapan mereka.