Ain berhasil melarikan diri dari Left Head, namun sayangnya ia terpojok di kaki gunung Khyterra. Puluhan pasukan Cerberus sudah mengepungnya di hutan itu. Riev, Vabica dan Agna juga berada di antara para pasukan pengepung itu. Bahkan, Heim menunjuk mereka bertiga sebagai komando untuk menyerang Ain.
Para Omega sengaja melakukan itu untuk menggoyahkan mental Ain. Mereka sengaja membuat Ain berhadapan dengan sahabat-sahabatnya sendiri.
Tapi para Omega tidak tahu, kalau persahabatan mereka tidak se-sederhana itu.
"Kalian sudah boleh melepasnya," ujar Ain dengan pelan. Kalimat itu hanya bisa dimengerti oleh Riev, Vabica dan Agna. Ucapan Ain seolah menjadi komando untuk mereka.
"Ah!!! Tidaaaaaak!!!" jerit Riev dengan sangat keras. Ia mengayun-ayunkan Scythe plasma miliknya ke arah para pasukan Cerberus.
"Ada apa, Master?!" tanya seorang pasukan yang bergerak cepat untuk menghindari ayunan senjata Riev.