"Kak Ain!!!" Pekik Lyona dengan girangnya. Ia berlari ke arah Ain, lalu mengamati pemuda itu dari ujung rambut ke ujung kaki.
"Uh... Lyona?"
"Hmmmm...." Lyona menggumam, lalu mencubiti pipi Ain. "Ha? Manusia??" ujarnya sembari mengernyitkan dahinya.
"Apa, sih??" Ain mulai risih dibuatnya. Entah kenapa, sikap Lyona begitu aneh. Gadis berkuncir itu bersikap seolah Ain bukanlah manusia.
"O-oh! Engga. Soalnya aku dengar, katanya kak Ain itu robot!"
"Haaaa???" Ain terhenyak mendengarnya. Apa maksudnya? Ain tak habis pikir.
"Lyona berkata jujur, Ain." Riev dan Agna yang baru pulang dari Munkan, langsung menghampiri Ain ketika mendengar percakapan itu.
"Ain!! Robot! Wuuuush!!! Ciaat!! Dor, dor, dor!! Yaaay~" ujar Agna yang malah melompat-lompat dengan girang, menambah kebingungan di pikiran Ain.
"Kami mendengar di Munkan, isu tentang sang 'Pahlawan Logard'. Katanya, pahlawan Logard yang mengalahkan Abaddon itu sebuah robot."