Malam itu terasa sangat dingin. Cukup dingin untuk menusuk kulit. Rembulan dan bintang bersembunyi di balik gumpalan awan, seolah menyembunyikan kesedihan mereka.
Seorang pasukan yang diutus untuk melihat situasi sudah kembali. Ia mengatakan kalau mereka sudah bisa berangkat ke Elyosa. Pasukan Bahamut sudah menyiapkan semuanya.
Tibalah saatnya mereka berpisah. Satu per satu, pasukan Chronos yang ditunjuk oleh Rha masuk ke dalam Barq untuk pergi ke Elyosa guna membantu pasukan Bahamut di sana.
Tiash dan Ain masih terus berpandangan satu sama lain. Terlihat mata keduanya berkaca-kaca, namun mereka tetap menyunggingkan senyum untuk satu sama lain. Keduanya tidak ingin menyuguhi air mata kala perpisahan mereka.
"Kau sudah siap, Tiash?" tanya Ain dengan lembut.
Tiash mengangguk tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ia tidak ingin suara bergetar akibat menahan tangisnya itu terdengar oleh Ain. Jadi Tiash memutuskan untuk diam.