Malam itu Ain terdiam sendiri di balkon lantai 2 gedung perpustakaan. Ia tengah memandangi kota Elyosa yang terlihat begitu megah. Kebetulan sektor A berada di daratan tinggi yang letaknya ada di bagian tengah Elyosa, sehingga dari sana Ain bisa melihat dengan jelas gemerlap kota Elyosa.
Namun Ain tidak sedang menikmati pemandangan itu. Pikirannya masih melayang tak tentu arah. Setelah mendapat kembali ingatannya, Ain merasa lebih bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Ia merasa kejadian-kejadian itu bukan sepenuhnya kesalahan para Omega.
Ain yang sampai diberi kode 'X' dalam namanya -mendandakan kalau dirinya merupakan calon 'Utusan Perdamaian'- merasa ikut bersalah karena tidak bisa mencegah hal buruk itu terjadi.
Wajar, saat itu Ain masih berusia 4 tahun. Mungkin itu yang akan dipikirkan oleh kebanyakan orang. Tapi tidak dengan Ain. Ia malah berpikir, seharusnya dirinya bisa berbuat lebih banyak.