"Tuan Chu, kita akan mengantar Nona Han dulu."
"Baik, Tuan Muda." Tuan Chu menjalankan mobilnya.
Beliau telah melihat segalanya melalui kaca spion. Tuan mudanya itu baru saja merebut Nona Han dari pria yang ada di halte. Mereka seperti sedang syuting pertarungan cinta segitiga yang ada dalam drama.
Sepanjang perjalanan ke tempat Han Yexi, tidak ada satupun diantara mereka yang bicara. Han Yexi terus memandang ke luar jendela seolah ini hanya perjalanan pulang biasa. Dia bahkan berpikir pemandangan dari jendela bus lebih bagus daripada dari jendela mobil mewah Choi Jiho.
"Kita sudah sampai, Tuan."
"Terima kasih untuk tumpangannya, Tuan Choi. Terima kasih juga, Tuan Chu." Han Yexi bergerak cepat untuk turun dari mobil. Padahal tangan Choi Jiho baru menggapai handle pintu, belum sempat membukanya. Dia kalah cepat.
"Tuan Chu, tolong tunggu sebentar. Aku masih punya urusan dengan Nona Han." Choi Jiho akhirnya jadi membuka pintu dan menyusul Han Yexi ke flatnya.
…