Napas Han Yexi yang memburu masih terdengar jelas. Mereka berdua sama-sama kehabisan tenaga. Ini adalah percobaan pertama Han Yexi. Choi Jiho belum tahu kekuatan wanita itu. Sepertinya malam ini satu putaran saja sudah cukup. Choi Jiho harus mulai berlatih lagi dari awal untuk memperpanjang staminanya. Sebagai pria sejati, dia bersumpah tidak akan minum obat-obat menyedihkan itu.
"Kita akan main lagi besok kalau ada kesempatan." Choi Jiho bahkan tidak tahu apa yang akan dia hadapi besok. Dia memberi sebuah kecupan di kening Han Yexi sebagai penghargaan tertinggi.
Beberapa saat sebelumnya....
It's My Dream….
Pria asing itu hampir tak punya kesempatan untuk melawan. Dia memang tidak ditugaskan untuk melawan Tuan Muda Choi ini. Tugasnya adalah menyambut Choi Jiho dan menghidangkan Han Yexi dalam keadaan siap santap.
Mungkin salahnya karena mencicipi hidangan utama mereka.
"Tolong… ampun!" Pria itu memohon disela napasnya dan hanya bisa bertahan.