Tangan Choi Jiho memilih pergi untuk mendaki. Han Yexi yang tadinya bergeming, tak memberi Choi Jiho tanggapan kini harus berpikir ulang. Jika dia diam saja, maka malam ini akan jadi seperti malam kemarin.
"Uh, Jiho!"
"Ya, aku disini untukmu."
"Kau tahu, aku tidak terbiasa dengan ini. Aku lelah. Kita sudah melakukannya dalam dua hari berturut-turut."
"Lalu…"
"Ughh, kau akan membiarkan aku istirahat dengan tenang malam ini. Bukankah itu yang kau bilang ditelepon?"
"..."
Choi Jiho tak menjawab tetapi tangannya masih tetap bekerja. Dia tak memberi Han Yexi ketenangan sama sekali. Han Yexi sendiri berusaha tak mengerang sampai dia kesulitan bernapas.
Pada akhirnya Choi Jiho tidak bisa menahan diri. Hanya dengan mendengar deruan napas Han Yexi, pusat dirinya mencuat dan menginginkan rengkuhan. "Xixi, percayalah padaku… ini tidak akan terlalu melelahkan. Aku akan pelan-pelan"
