Untuk pertama kalinya, Monna menatap mata Belhart lurus.
"Pertama, berjanjilah satu hal pada saya. Anda akan selalu menjaga dan melindungi keluarga saya apapun yang terjadi!" ungkap Cattarina dengan yakin
"Tidak peduli jika masalah itu berat ataupun sangat besar, berjanjilah untuk tidak menyakiti mereka dan membiarkan mereka tetap selamat."
Kilas balik tentang kematian keluarga Cattarina muncul di benak Monna. Ia memejamkan matanya sepintas.
Dan meskipun Belhart merasa tidak paham dan cukup bingung dengan persyaratannya itu, karena Cattarina hanya mengatakan bahwa ia harus melindungi keluarganya dan ia sendiri tidak disebutkan di dalamnya, Belhart tetap berniat menyanggupi itu.
"Aku berjanji," ujar Putra Mahkota.
Cattarina kembali menyebutkan persyaratannya.
"Kedua, berjanjilah pada saya. Anda akan menceraikan saya tepat ketika Anda sudah menemukan seseorang yang Anda cintai," Cattarina menyebutkan kembali syarat kedua.
"Tidak peduli kepada siapa hati Anda berlabuh, jika suatu saat terbersit dalam pikiran Anda untuk menikahi wanita itu, berjanjilah untuk membiarkan saya pergi saat itu juga secara baik-baik. Saya berjanji tidak akan menuntut apapun dan tidak akan merusak hubungan siapa pun jika Anda melakukannya. Percayalah,"
Monna kembali mengenang kemunculan Alliesia yang manis sampai bisa meluluhkan hati baja Sang Putra Mahkota. Dan bagaimana keseharian Cattarina semenjak kedatangan Alliesia dalam pernikahannya, yang mana hal itu membuat segalanya menjadi semakin suram.
Sementara Belhart, kalimat Cattarina itu membuat keningnya berkerut dengan cukup keras.
Apa sebenarnya maksud dari ucapannya itu? Kenapa Cattarina seolah bisa memprediksikan semua hal yang disebutkannya, seolah itu akan terjadi?
Menceraikannya ketika ia telah menemukan seseorang wanita yang dicintainya? Wanita yang entah siapa pun itu akan ada dan merusak pernikahan mereka?
Belhart mencoba untuk berpikir dengan keras. Ketika Belhart masih sedang memikirkan semua kerumitan itu, Cattarina kembali mengejutkannya dengan kata-kata.
"Terakhir. Saya tidak ingin tidur seranjang dengan Anda," Ucapan ini lantas mengalihkan seluruh perhatian Belhart dari persyaratannya yang kedua.
"Apa maksudmu?" tanyanya bingung.
"Satu tahun. Beri saya setidaknya waktu sampai satu tahun setelah kita menikah untuk kita tidak berada dalam satu ranjang bersama. Tolong jangan menanyakan alasannya. Saya hanya tidak ingin.. maksud saya, belum siap. Itu saja," terang Cattarina gugup.
Ada alasan yang kuat kenapa Monna harus mengajukan syarat ini. Dan alasannya itu adalah, ia tidak ingin memiliki seorang anak manapun dari Belhart!
Berdasarkan pada ingatannya dimasa depan dan juga jalan cerita yang ada pada novel, Cattarina secara muslihat akhirnya bisa mengandung seorang anak dari Belhart.
Sekalipun Belhart tidak pernah menaruh hati dan tubuhnya untuk Cattarina. Dan walaupun Belhart tidak pernah sekalipun menyentuh Cattarina bahkan setelah mereka telah menikah. Cattarina punya caranya tersendiri untuk membuat suaminya itu menidurinya.
Dengan bersekongkol dengan seorang pelayan dan menyuruhnya mencampurkan suatu ramuan pada minuman Belhart. Dan berakhir dengan pemecatan pada pelayan itu. Cattarina berhasil melakukan malam pertamanya dengan Belhart beberapa bulan setelah ia menikah.
Walaupun cukup marah dan merasa dibodohi, Belhart sekalipun tidak bisa berbuat apapun untuk menuntut penjelasan Cattarina karena ia memang adalah istrinya. Jadi wajar jika Cattarina tidur bersama dengannya.
Tapi itu tidak lantas membuat Cattarina bahagia setelah itu. Karena kandungannya lemah dan ia tidak bisa menjaga cabang bayinya dengan baik, Cattarina akhirnya tidak bisa mempertahankan janinnya itu.
Alhasil, itu membuatnya mengalami depresi yang berat dan setelah itu Alliesia kemudian muncul dan semakin membuatnya gila. Dan Putra Mahkota semakin memperketat pengawasannya terhadap segala apa yang ia makan dan minum, serta lingkungan di sekitar kamar utamanya.
Benar-benar sebuah mimpi buruk karena di saat itu Putra Mahkota bahkan tidak menaruh simpatik apapun padanya. Ia berjuang sendiri menerima rasa sakit hati akibat harapan besarnya yang pupus.
Serta kenyataan bahwa anak dalam kandungannya sebenarnya tidak diharapkan suaminya. Itu lantas membuatnya tidak berdaya dan frustasi.
Karena itu, Monna memutuskan untuk tidak membuat resiko itu terjadi kembali. Paling tidak untuk satu tahun. Karena Monna yakin tak kurang dari 10 bulan, Putra Mahkota akan langsung menceraikannya begitu ia dekat dengan Alliesia, Sang pujaan hatinya.
Sekalipun ia juga yakin Putra Mahkota tidak akan memiliki perasaan apapun padanya dan ia tidak akan punya niat untuk tidur bersama dengannya seperti ingatan-ingatannya di masa depan, Monna tetap tidak mau mengambil resiko. Paling tidak ia perlu membuat beberapa batasan.
Sehingga waktu 1tahun adalah waktu yang cukup untuknya memberikan kelonggaran pada Putra Mahkota untuk mengambil keputusan yang benar. Menceraikannya langsung dan menikahi wanita sesungguhnya yang ia cintai. Tanpa merugikan dirinya dari berbagai segi.
Persis sesuai dengan novelnya dan harapannya.
Putra Mahkota Belhart menanggapi pemintaan Cattarina dengan bingung.
"Aku tidak tahu kenapa kau harus mengajukan banyak permintaan yang membingungkan. Tapi karena ini yang kau inginkan, baiklah. Aku akan bertahan selama satu tahun. Setelah itu, jangan membuatku menunggu terlalu lama lagi," ungkap Belhart yang walaupun keberatan dengan pengajuan Cattarina, ia tetap tidak bisa berbuat banyak.
Saat ini, Cattarina masih tetap berkeras hati padanya. Karena itu, selama pernikahan ini tetap terjalin, Belhart hanya perlu secara perlahan mengubah pemikirannya itu.
Ya. Ia masih punya waktu yang panjang. Pikirnya sesaat.
Sedangkan Cattarina, begitu ia mendengar kesetujuan Putra Mahkota, ia lantas langsung berpuas diri. Tanpa memikirkan lebih jauh tentang perkataan Putra Mahkota soal ia yang tidak ingin menunggunya terlalu lama, Monna menangkap itu sebagai sesuatu yang baik.
Kita lihat saja apakah kau masih bisa mengatakan itu nantinya, batin keduanya bersamaan.
***