"Namun Ayah sama sekali belum bisa membayangkan bagaimana Rubylic akan merespon perkara ini,"
Memberikan jawaban tenang. Namun kalimat yang digunakan agaknya mngkhawatirkan. Monna seketika teringat pada ibunya.
Mulai membayangkan keributan kecil apa yang akan ibunya ciptakan kelak di hadapannya. Monna memilih memberikan senyum tipis.
Diikuti tatapan kesal dari Asraff yang ternyata sedang bersama dengan mereka.
"Bukan senyum milis yang ingin kami lihat dari wajahmu, Catty. Kau benar-benar membuat gempar! Bukan hanya satu atau dua kali. Namun berkali-kali dengan sikapmu yang selalu tidak pernah terduga," ungkap Asraff dengan mata terbelalak.
Monna akhirnya sadar Asraff ternyata datang bersama dengan ayahnya. Berselisih waktu dan memilih diam sampai ayahnya selesai bicara.
Monna lalu mengajukan protes.
"Sejak kapan kakak datang menemuiku bersama dengan ayah?" tanyanya berlagak tidak tahu menahu.