Anthony sama sekali tak mengasihani pelayannya itu, dia terus menyeret kakinya dengan paksa, memaksa pelayannya itu mengikuti langkahnya tapi pelayan itu tetap berkukuh memegangi kaki Romeo, sehingga mempersulit langka Romeo.
"Kasihani aku pak, aku adalah tulang punggung keluarga, jika aku tak bekerja maka keluarga ku tak bisa bertahan hidup. Bahkan mungkin kami akan mati mengenaskan karena kelaparan," wajah pelayan itu tampak nelangsa, mengharapkan belas kasih seorang yang arogan seperti Anthony.
Pria dengan tubuh kekar dan berdiri tegak itu tampak tak terenyuh sedikitpun. Ia tetap mendongakkan wajahnya, memandang rendah seorang yang sedang berjuang bersujud di kedua kakinya.
Seorang yang sedang memperjuangkan mata pencahariannya, seorang ibu juga seorang anak yang menjadi tulang punggung keluarganya.
Tapi hati Romeo bagaikan batu, ia tak bisa melunak, tampak enggan melihat air mata dari seorang yang mengemis. Itu malah akan membuatnya semakin kesal saja.