Tapi gadis itu sedikit lebih pintar dengan bersembunyi di balik pintu dan hanya membiarkan sedikit celah sehingga tangan kasar itu tak mampu menerobos masuk.
"Maaf Ayah, aku tak lapar, berikan saja makanan itu pada ibu," Aminah si gadis polos nampak menolak, iya terus berusaha menutup pintu tapi tenaga Pak Ujang itu lebih kuat darinya.
"Tunggu, tunggu sayang, Ayah tak bermaksud apa-apa kali ini Ayah benar-benar ingin memberikan makanan saja," Pak Ujang berbicara lembut seolah-olah itu bukan dirinya yang sebenarnya.