"Omah ingin kau tampil sempurna di mata anak Omah, agar dia percaya bahwa kau pantas mendampingi Anthony, bukan si kucel itu, kau paham," ucap Omah dengan lantang tak luput memberikan sorotan mata tajam pada wajah Ratih.
Membuat hati seorang Ratih sangat bahagia, ia jelas mengerti bahwa sang Omah sangat tidak setuju dengan hubungan Anthony dan juga Aminah, dan itu merupakan awal yang baik untuknya mendekati Anthony kembali.
Mata Ratih seolah merencanakan sesuatu, senyumnya nampak beda, juga tatapan itu seolah menatap beberapa tahun kedepan.
"Omah tenang saja!"
Langkah gadis itu mulai berlalu meninggalkan Omah di kursi empuk berwarna merah tua, bibirnya tersenyum setengah begitu juga dengan sorot matanya yang menangkap punggung Anthony.
"Hai gimana? Kapan lo nikah, apa lagi sih yang lo tunggu karir lagi di atas angin, pasangan pasti punya kan?" Ejek Raja sahabat Anthony sedari ia duduk di bangku sekolah menengah atas,