"Tunggu Aminah kumohon." pinta Delon dengan sedikit mengemis.
Sementara Aminah sudah berada di luar toko bunga Bu Marta, ia nampak tak sudi menoleh wajah Delon, apalagi atas kelakuannya barusan.
Delon mencoba membuka pintu besar itu dan meraih tangan Aminah, "Biarkan aku bicara setidaknya," pegang Delon pada tangan Aminah yang terlihat mengepal.
"Aku rasa tak ada yang harus dibicarakan, biarkan aku pergi Delon," hempas Aminah pada genggaman tangan Delon.
Gadis itu nampak begitu kecewa, entah atas perlakuan Delon atau mungkin atas cerita hidupnya sendiri. Ia memilih menjauh dengan berjalan gontai.
Sementara Delon si lelaki penggila Aminah itu mencoba menyusul langkah Aminah yang semakin menjauh, "Aku minta maaf, aku tidak bisa mengontrol perasaan ku padamu, tapi sungguh dari lubuk hatiku Sampai sekarang aku masih mencintaimu Aminah," ucap Delon dengan sedikit bergetar.