Tarikan Omah yang cukup mendesak membuat Anthony juga Ratih menyatu dengan seketika, Omah mendudukkan kedua orang itu di sebelahnya meninggalkan Aminah sendirian.
Anthony tak berdaya, dia sedikit kaku dengan berjalan mengikuti tarikan omah, langkahnya sedikit tertahan, berat meninggalkan sang kekasih yang hanya tertunduk dengan perasaan kecewa.
Wajah Aminah seketika semakin pucat menatap sekeliling dimana ia sangat asing.
'haruskah langkah itu mengikuti atau haruskah aku sadar diri untuk segera pergi dari sini?' batin Aminah bertanya.
Alas kaki ini terlalu rendah untuk menginjakkan marmer mewah, juga mungkin terlalu ternoda jika kursi itu menopang tubuh lusuh Aminah.
"Ah.. seharusnya aku pergi dari tempat ini sedari tadi, sebelum melihat kebahagiaan mereka di atas meja!" Ujarnya berbicara pada dirinya sendiri, Aminah membalik badannya 180° menaikkan sedikit tas gendong yang tadi terpelorot, sepatu balet nya yang sedikit kebesaran itu harus sedikit tereret.