Gadis Malang itu mengingatkan Bumi pada masa lalunya, dengan berpakaian seadanya juga wajah yang cemong dan lusuh, namun kegigihan sama seperti yang Bumi miliki, ditengah kesulitan tak ada terbesit sedikitpun untuk meminta minta kasihan pada orang lain.
Tak terasa beberapa menit telah berlalu, membuat Bumi kehilangan berapa saat,
Bumi melirik jam di tangannya, "tidak, semoga saja aku belum terlambat!" Ucap Bumi dengan bergegas mengendarai mobilnya kembali.
Perjalanan yang cukup lumayan antara jarak rumah Bumi menuju gedung Mr Jhon membuat perjalanan Bumi cukup panjang, belum lagi ia harus melalui beberapa titik kemacetan, juga ruas jalanan yang padat.
Bumi mencoba alternatif lainnya, memilih beberapa jalan yang tak terlalu macet walaupun ia harus menempuh jarak 2 kali lipat dari jarak sebelumnya.
"Tak kusangka, macet dimana-mana!" Tepuk Bumi pada dahinya dan juga raut wajah keluh nya.