Chereads / Pelajar Kisah / Chapter 7 - BAGIAN 6

Chapter 7 - BAGIAN 6

Sebentar lagi tahun ini akan berganti, apakah kisahku juga akan berakhir..

"Wooyy!!"

Kaget aku. Dan, siapa lagi orang yang jahil begini kalau bukan si landak sawah.

Tenang belum berakhir kok, hehe. Baru juga masuk bagian 6 wkwkwk.

Oke lanjut.

"ngelamunin apa sih?"

"siapa yang suruh kamu masuk sini?", kataku yang lagi duduk di sofa favoritku yang membelakangi pintu masuk.

"yaelah, biasanya juga begini"

"hmm, ia yah, lupa aku"

"lagi stress ya? Jangan lama-lama stresnya ntar masuk RSJ loh", candanya.

"apaan sih. Nyumpahin lagi", jawabku kesal.

"eh Nath? Udah denger rencana buat malam perpisahan tahun?"

"rencana malam perpisahan tahun? Oh iya!"

Malam perpisahan tahun ini katanya akan berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Tahun ini direncanakan akan ada sebuah pertunjukan di akhir tahun seperti pertunjukan music, tarian dan teater/drama, entahlah aku tak tahu pasti. Katanya keputusannya akan di sampaikan hari ini sekaligus akan diedarkan surat panggilan berupa undangan mengikuti rapat untuk pembentukan panitia.

**

Makan es di cuaca yang panas begini emang paling nikmat. Apalagi makannya sambil jalan haha. Tapi sayangnya esnya harus dibagi dua, yah buat siapa lagi kalo bukan buat orang yang lagi jalan disebelahku. Beli es satu tapi patungan hadeh.

"coba lihat, mereka salah menulis namaku. Ini fatal sekali, bagaimana bisa mereka berbuat begini pada orang tercakep di kelurahan ini. Namaku Azio bukan Asio", katanya dengan kesal.

"waduh, jangan – jangan namaku juga. Eh, btw siapa yang menobatkan kamu jadi orang tercakep dikelurahan ini? Ngasal aja", kataku sambil mencari barang di  tasku dan Azio yang hanya tertawa menanggapi.

"yah, punyaku ketinggalan Zio. Ah, harus balik lagi nih, lagian kenapa kamu gak bawa motor aja sih", kataku.

"males, kan jalan kaki lebih sehat dan ramah lingkungan ditambah lagi aku masih seorang siswa yang tampan yang belum punya sim …", katanya dengan kata – kata yang membuatku geli mendengarkannya.

"alesan aja kamu. Ya udah deh, kamu duluan aja aku balik dulu", kataku sambil mulai berbalik untuk kembali ke rumahku.

"eh Nath, tunggu.. bareng aja"

"udah gak usah. Kamu duluan aja", kataku sambil lari secepatnya meningalkan Azio.

"pake ketinggalan lagi suratnya", kataku kesal.

Entah kenapa aku juga ikutan. Tadi siang setelah Azio pulang dari rumahku tak lama berselang datang pak kepala lingkungan membawa sepucuk surat ke rumahku. Itu adalah surat panggilan menjadi panitia sekaligus undangan rapat di sore harinya. Ku pikir itu surat untuk ibuku, tapi ketika aku membaca nama yang terundang di surat itu aku kaget karena yang tertera adalah namaku. Yah sudahlah..

Setelah menemukan suratnya aku langsung bergegas pergi ke balai kelurahan. Saat diperjalanan aku berhenti.

"hhh, ngapain dia tidur di situ?", si Azio tiduran di kursi depan teras rumah orang. Astagaaaa.

"AZZZIIO!!", teriakku tepat didekat telinganya.

Dia kaget dan langsung bangun

"eh Nath udah nemu suratnya?"

"udah. Tapi kamu ngapain sih tiduran di sini. Untung kayaknya rumah ini lagi ditinggal", kataku sambil memperhatikan rumah itu.

"nungguin kamu"

"kan udah aku bilang kamu duluan aja. Tau ah, ayo cepetan nanti kita telat"

Kami bergegas ke balai kelurahan.

**

Ternyata tak hanya kami saja anak muda yang diundang menjadi panitia, ada beberapa teman klub juga.

Aku di tempatkan di divisi acara, semua anak muda yang terlibat dalam kepanitiaan hanya menjadi anggota karena untuk kegiatannya sendiri sebagian besar anak muda yang akan berperan di dalamnya, terlebih khusus kegiatan teater, dan tarian yang full di perankan oleh anak muda.

Delon?!

Astaga! Kenapa harus satu divisi dengan dia! Waduhh, mati aku mati aku, gak sanggup. Minta pindah divisi aja deh

"Nath, lo kan pinter tuh kalo urusan teater, lo yang jadi koordinatornya yah", kata kak Lisa (salah satu anggota klub yang ikut lomba waktu itu), dia ketua divisi acara.

Mampus aku. Gimana nolaknya coba, kan gak enak. Aarrgghhh.

"oh iya kak. Bisa bisa", kataku sok bersemangat.

"ahh, thank you. Lo emang terbaik deh", katanya sambil memelukku.

"Ntar naskahnya gue kasih ke lo kalo udah selesai ya", sambung kak Lisa.

"tapi kak, pemerannya kak Lisa yang cariin yah, hehe"

"hmm, iya deh. Apa sih yang gak buat lo. Tenang ada si Delon cakep loh di divisi kita", goda kak Lisa yang bikin aku pengen teriak rasanya.

Azio masuk divisi dekorasi. Yang bener aja, bisa bisa dia yang mengacaukan hiasannya haha. Eh tapi dia emang jago gambar anime sih, hmm sama ngedesain juga, desain baju animenya wkwkwk. Ntar panggungnya jadi panggung pertunjukan anime lagi wkwk.

"Nath jangan melamun di sini", kata Delon

"siapa juga yang mikirin kamu", kataku agak kencang, lalu tersadar kalau Delon yang lagi ngomong.

Mampus aku, mampus aku. Di pikiran ku tadi 'Azio yang ngomong : Nath lagi mikirin aku yah' untuk menggodaku. Aarrgh, Azio ngeselin.

Aku lari keluar ruangan dan duduk di kursi yang ada di luar.

Tadi banyak yang denger gak yah?

"Nath?"

Delon marah gak yah?

"woi Nath?"

Arrgh bego banget sih *tepok jidat

"Nath?!", kata Delon yang membungkuk untuk menyejajarkan wajahnya dengan wajahku sambil menepuk bahuku dan membuatku tersadar.

"ehh Delon" kataku

1 detik, 2 detik, 3 detik, 4 detik.

Sadar.

"waah, deket banget", kataku sambil telapak tanganku menyentuh wajanya Delon untuk menjauhkannya dari wajahku dan sambil aku berdiri.

"eh maaf Del, maaf", kataku tanpa melihatnya sambil kedua tanganku menutupi wajahku karena malu.

Aduh malu banget aku, malu banget sumpah. Gagal fokus mulu hari ini.

"hahaha. Nath, Nath. Kamu kenapa sih hari ini", kata Delon.

"ihh, lagian wajahmu tadi kok deket banget sih"

"yah kamunya gak denger aku udah panggil berapa kali. Kayaknya kamu gak fokus yah hari ini", katanya sambil tertawa kecil.

Bersikap natural, bersikap natural, bersikap natural.

"errgg, iya nih. Udah tadi suratku ketinggalan jadi harus balik lagi. Si Azio juga bikin kesel. Eh tau taunya satu divisi sama kamu pula", kataku yang gak sadar keceplosan.

"emangnya kenapa kalo satu divisi bareng aku?"

Argghh, bego banget sih.

"ehh gak gak, gakpapa. Emm mohon kerja samanya yah, hehe"

Delon menatapku dengan tatapan aneh.

"haha. Iya iya."

Hari ini aku kenapa sih 😣

__________________

Jangan lupa di vote  dan tinggalkan pendapat di kolom komentar ;)

Ambil pelajarannya..

Semoga bermanfaat :)