"Tidak usah Nur, aku tidak apa-apa. Aku lebih senang di rumah dan ada kamu di sini. Kenapa kamu tidak berangkat kerja Nur? apa kamu berubah pikiran?" tanya Rasya dengan hati berdebar-debar.
Sesaat Nur terdiam kemudian menganggukkan kepalanya.
"Aku tidak bisa meninggalkan kamu di saat sakit. Apa kata orang nanti?" ucap Nur menutupi perasaannya yang sebenarnya tidak tega dan merasa sedih meninggalkan Rasya sendirian.
Rasya tersenyum sudah bahagia walau Nur melakukannya bukan karena mencintainya atau mencemaskannya.
"Kenapa Dokter tersenyum? apa ada sesuatu?" tanya Nur lebih senang melihat Rasya tersenyum karena senyumnya sangat mempesona.
"Tidak apa-apa Nur, aku hanya sangat bahagia dengan kamu ada di sini." ucap Rasya dengan jujur.
"Ya sudah, aku mau ganti pakaian dulu." ucap Nur mengambil pakaian rumah kemudian keluar kamar untuk berganti pakaian.
Rasya menghela nafas panjang berusaha memahami sikap Nur yang masih belum menerima dia sepenuhnya.