Chapter 222 - BELUM TERLAMBAT

"Ayo... cepat naik Nur? kamu tidak ingin terjadi sesuatu pada Dokter Rasya kan?" ucap Mahesa di atas motornya.

Dengan perasaan cemas, segera Nur naik ke atas motor.

"Kamu jangan cemas Nur, semoga tidak terjadi sesuatu pada Dokter Rasya." ucap Mahesa merasa menyesal telah membuat hati Nur cemas.

"Bisa cepat sedikit Mahes." ucap Nur tidak bisa tenang sebelum melihat keadaan Rasya baik-baik saja.

"Jalanan tidak tidak rata Nur, nanti kita bisa jatuh. Aku usahakan cepat sampai di sana." ucap Mahesa fokus pada jalan yang tidak rata.

Tiba di depan rumah suci segera Nur turun dari atas motor dan masuk ke dalam rumah suci setelah melepas sepatunya.

"Ya Allah!! Dokter Rasya!!!" teriak Nur berdiri terpaku di tempatnya saat melihat Rasya tergeletak di tempat tidur dengan darah yang keluar dari pergelangan tangannya.

Segera Nur mendekati Rasya dan memeluknya.

Mendengar teriakan Nur, Mahesa langsung masuk ke dalam dan melihat Nur sudah menangis sambil memeluk Rasya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS