"Terima kasih Fazrani, aku sekarang masih di rumah suci menjaga Rasya. Dia sama sekali tidak bicara apapun seperti mayat hidup. Obat dari rumah sakit juga tidak di minum, padahal lambungnya sudah parah. Rasya seorang Dokter tapi dia tidak merawat kesehatannya sendiri." ucap Dokter Ajeng dengan perasaan putus asa berharap penuh pada Fazrani agar bisa menasihati Nur.
"Aku ikut merasa sedih mendengarnya Dokter Ajeng. Akan aku usahakan untuk memberitahu Nur agar ke sana." ucap Fazrani lagi menenangkan hati Dokter Ajeng.
"Aku tunggu kedatangan Nur, Zra. Hanya padamu aku berharap Zra. Assalamualaikum." ucap Dokter Ajeng sambil melihat ke arah Rasya yang duduk bersandar dengan kedua matanya yang kosong.
"Waalaikumsallam Dokter." ucap Fazrani seraya menghela nafas panjang kemudian menutup panggilannya.
"Apa terjadi sesuatu pada Rasya dan Nur Dek?" tanya Allam ikut merasa cemas kalau melihat Fazrani cemas.