"Aku jalan-jalan mencari udara segar, kenapa Tante belum tidur?" tanya Rasya dengan tatapan berkabut.
"Andien membangunkan aku, dia bilang kamu menghilang setelah pesta selesai." ucap Dokter Ajeng dengan tatapan penuh kekecewaan.
Rasya menatap kearah Andien dan mendekatinya dengan tatapan penuh kemarahan.
"Apa kamu tidak bisa menahan mulutmu untuk tidak membuat Tanteku cemas! Kenapa kamu selalu membesarkan semua hal yang kecil?" ucap Rasya dengan kedua tangan terkepal.
"Aku harus bicara ke siapa lagi, kalau bukan pada Tante, Rasya! kamu pergi begitu saja selesai pesta tanpa memberi pesan padaku. Apa aku tidak boleh mencemaskanmu. Suka tidak suka kamu tunanganku Rasya. Aku harus tahu kemana kamu pergi, kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana?" ucap Andien mencari alasan yang tepat agar Dokter Ajeng tidak menyalahkan dirinya.
Rasya tersenyum kemudian tertawa keras.
"Kamu cemas karena aku? apa aku tidak salah dengar!" ucap Rasya menatap remeh wajah Andien.