Aliya menatap Devano yang tidur di sebelahnya. Kini dirinya sudah menjadi milik Vano seutuhnya setelah apa yang sudah mereka lakukan semalam. Rasa cinta pada Bima sudah mulai terkikis digantikan oleh Vano yang memang telah sah menjadi suaminya.
drrrt drrrt.. Aliya terkejut dengan bunyi getar ponselnya. Sambil menutup tubuhnya dengan selimut, dia mengambil ponselnya.
[Aliya, satu jam lagi aku mau ke rumah ke sana. Ke rumah Zivana. Aku mau bertemu dengan Ayah bundanya. Aku sudah siap membawa serta Mama dan Papaku. Seperti saranmu. Aku akan melamar Zivana.] tulis seseorang yang di kontak Aliya diberi nama Bima.
"Ngapain Bima subuh-subuh begini mau datang." gumam Aliya. Dia pun melirik jam dan ternyata sudah pukul delapan pagi.
"Astaghfirullah.. Kak Vano bangun!!" Aliya langsung berlari ke kamar mandi begitu tahu sekarang sudah jam delapan pagi.
**