Junichi berdiri di tengah ruangan tepat di depan Daiki, Hideo dan Hozy. Dia bertepuk tangan sambil tersenyum meski pun sorot matanya menampilkan tatapan bengis.
"Selamat datang di istanaku, para tamu terhormat. Lama tidak berjumpa denganmu Mamoru?" Tatapan tajam Junichi kini beralih pada Hozy yang menatapnya dingin.
Junichi terdengar tergelak dan tangannya bergerak menepuk pipi Hozy. "Jangan berwajah begitu, Guardian."
"Kembalikan Ruri!!" Daiki bersuara kasar membuat Junichi kini menatap mata pekat pria itu. "Kembalikan Ayahku dan Saruri juga!" lanjut Daiki geram.
Seketika itu juga pandangan mata Junichi bertambah gelap. Senyumnya menghilang seketika dan dia maju selangkah mendekati Daiki.
"Dia harus melunasi utang Ayahnya dan utang itu baru dibayarnya separuh." Junichi menikmati tatapan mata Daiki yang melebar. "Di ranjangku!" Junichi menyunggingkan seringai bengis ketika mengucapkan itu.