Ruri menatap bagaimana Junichi mendekati ranjang di mana dia diikat begitu kuat. Junichi berada tepat di samping ranjangnya dan membungkuk. Sebuah jarinya menelusuri pipi pucat Ruri.
"Cukup lama aku menanti untuk bisa mendapatkanmu seperti ini!" Suara Junichi terdengar rendah.
Ruri menggerakkan tangannya yang terikat dan menjauhkan wajahnya. Bola matanya yang membulat tampak bersorot penuh kemarahan dan kebenciaan.
"Bagaimana bisa kau berada di sini?!" sembur Ruri sengit.
Junichi memandang wajah dingin Ruri meskipun wajah cantik itu terlihat pucat. Terdengar suara dengusannya, dia menekankan lututnya pada tepian ranjang dan menunduk di atas wajah Ruri. Hidungnya nyaris menyentuh ujung hidung wanita yang dibencinya hingga ke sum-sum tulangnya.
"Pernah mendengar tentang pemalsuan paspor dan manipulasi wajah?" Kembali senyum Junichi bermain di bibirnya yang bagus.
