Chereads / Endapan Cinta / Chapter 3 - Kehilangan

Chapter 3 - Kehilangan

Cinta adalah sebuah kata yang penuh makna, pernahkah kalian mengalami namanya penyesalan? "Ya penyesalan terhadap rasa!"

Aku hanyalah pria biasa yang tak menarik sama sekali, namun ku tahu cintanya pasti untukku.

Kata orang cinta itu indah tapi buatku, cinta itu membingungkan. Disaat lagi ingin sendiri dia datang, tapi disaat lagi butuh e..., "dia menjauh".

Kenapa sih aku berkata seperti itu? Ya sebenarnya aku sangat ingin mencintai dia, lebih tepatnya memilikinya. Dalam kisahku kali ini ingin kuceritakan lebih mudah bagiku untuk mendapatkan daripada memiliki. Loh kenapa? Ya jujur, aku sulit sekali memiliki seorang wanita. Karena seolah - olah ada yang suka sekali menikung aku dalam percintaan tapi ku tau pasti hatinya untukku, hanya saja aku tak bisa memilikinya.

Cinta itu indah kata orang, tapi buatku cinta itu gak sopan banget. Tau kenapa? Iya begitu, beginilah yang akan ku katakan.

Yang namanya cinta itu gak sopan banget sih. Dia datang tanpa permisi, tiba - tiba udah masuk - masuk aja, mau pergi pun gak ada bilang - bilang tau - tau udah pergi gitu aja.

Begitulah cinta, terkadang membuat orang bahagia dan sulit melupakan. Tapi juga membuat orang bersedih. Dia yang memulai ini semua. Dia dan hanya dia.

Waktu itu setelah kami semakin akrab, aku sering sekali menghubunginya. Namun, seiring berjalannya waktu. Aku sering lupa akan janjiku.

Yaitu janji bahwa aku tak boleh sampai jatuh cinta. Alasannya sederhana karena aku punya masa lalu yang pernah gagal untuk dapatkan cinta. Lebih tepatnya rasa takut ku untuk mengenal cinta.

Hidup itu pilihan, kita boleh saja memilih a atau b. Tapi, setiap pilihan pasti ada konsekuensinya, tidak semudah itu kita memutuskannya.

Apa sih yang membuat kita bisa jatuh cinta, wajah yang cantik atau tampan? Kekayaan? Atau yang lainnya. Aku sendiri masih ingin mengetahui sebenarnya apa sih arti cinta?.

Hari demi hari telah kulewati aku semakin mengenal akan dia, dan dia mengenal tentang aku. Dalam hati ku selalu berharap, bahwa aku bisa mendapatkan nya. Hingga tiba di hari yang aku janjikan untuk bertemu dengannya, tepatnya acara natal di gereja. Oh iya, aku teringat waktu itu di gereja di tempat perusahaan ku bekerja mengadakan acara natal. Dan, aku suka sekali mendengar artis yang di undang di gereja itu. Dan aku mengirimkan video saat artis itu beryanyi.

Tau apa yang dia katakan? Em..., rahasia dong.

Yang pasti, di akhir acara aku menelponnya dan berbicara dengannya. Disana, banyak hal yang kuceritakan kepadanya lewat telephone WA. Dan aku juga mengirimkan sebuah video rekaman di dalam acara tersebut.

Hei cobah tebak itu siapa?

Pasti artis itu kan.

Hahaha, yang mana emangnya, hmm?

Ya itu ... Tapi kok bisa sih kamu rekam videonya.

Ya, kebetulan artis itu bernyanyi di acara natal gereja. Ok deh aku mau fokus ibadah.

Ok.

Setelah waktu ibadah selesai aku pun menelpon dia.

Hei, hallo kapan sih ibadah acara natal di gereja?

Emm..., ya tepatnya tanggal ... Kamu lagi sama siapa?

Oh, aku lagi sama tiang.

Tiang? Serius?

Iya..., sama tiang listrik nih.

Oh ya udah.

Eh, bert ud mau pulang nih. [Kenzo]

Oh udah ya, ud mau pulang juga ntar ku hubungi lagi. [Albert]

Ok deh. [Ranti]

Selesai percakapan ku dengannya aku dan teman ku pun membahas bagaimana kepulangan kami ke mess.

Kenzo kita numpang nih? Si steve gimana?[Albert]

Dia lagi antar orang. [Kenzo]

Kalian tunggu aja ntar aku jemput. [Steve]

Ya ud deh, ntar kabari steve kalau ud selesai. [Kenzo]

Setelah teman ku mengantar orang - orang, kamipun menaiki mobilnya untuk kembali ke mess.

Makasih ya steve [Albert & Kenzo]

Sesampainya di mess aku pun mengistirahatkan diri. Dan kembali mengobrol lewat telephon dengannya. Banyak yang kami ceritakan tentang acara natal itu. Dia sering membahas hal - hal yang berkaitan dengan gereja. Dimana kalau acara besar pastinya banyak yang datang tapi kalau ibadah, wiih sepi.

Banyak hal yang sering kudengar tentangnya selama 1 minggu aku mengenal dia. Banyak cerita, aku sering sekali menuliskan kata - kata cinta. Dan kadang kala ku kirim kan ayat - ayat cinta dari alkitab. Hal itu membuat ia penasaran, kok aku bisa tau. Ya tentu tau karena aku sering mencari ayat alkitab yang cocok untuknya. Seperti ini.

Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyang ku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. ( 2 Timotius 1: 3 ).

Atau disaat aku rindu padanya kadang kala aku mengirimkan pesan seperti ini.

Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. (Filipi 1:3).

Dan ingin sekali hati ini bertemu dengannya lalu ku kirimkan ayat alkitab yang mengambarkan akan kerinduanku padanya.

Aku berdoa semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu. ( Roma 1:10 )

Hingga pada akhirnya hari yang membuatku bedegup kencang, tepatnya acara natal di gereja Methodist Pekan baru. Di sana lah kuketahui bahwa orang yang kutelphone dan chat itu berbeda dari apa yang aku bayangkan selama ini.

Dia yang tak kusangka - sangka, dia yang membuat ku bimbang apakah aku harus pergi dengan menemukan yang baru. Atau tetap bertahan dengannya. Namun satu hal yang aku ketahui. Sekali aku jatuh cinta, aku tak kan pernah bisa melupakannya.

Aku pun mulai berkemas - kemas merapikan baju - baju ku. Memperhatikan sekitar apakah ada yang ketinggalan. Ingin sekali ku ulang ke waktu itu, dan membenarkan semua kesalahan. Aku selalu bermimpi bisa menggenggam tangan dan menatap wajahnya. Tapi..., kekurangan ku membuat ku ragu.

Andai saja waktu bisa ku ulang, seharusnya aku tidak memikirkan itu.

Aku bertanya darimana sih cinta itu berasal? Kenapa kalau kita jatuh cinta sulit sekali melupakan? Ya, kenapa?. Dalam hatiku bertanya - tanya mengapa mereka bisa dengan mudahnya mendapatkan cinta yang baru. Mengapa mereka bisa dengan mudahnya melupakan? Apakah hanya aku? "Yang sulit".

Adakah diantara kita mengerti perasaan itu. Perasaan yang tak pernah terganti kan. Jujur kukatakan yang namanya cinta sejati pasti sulit untuk dipisahkan. Cinta yang saling percaya, apakah hanya aku yang bisa? Benarkah cinta seperti itu?.

Cinta sejati adalah cinta yang tak ingin membuat pasangannya cemburu. Cinta yang langsung berterus - terang kalau memang suka. Cinta yang saling memendam rasa bila sulit tuk mengungkapkan.

Kenapa manusia bisa jatuh cinta? Untuk apa cinta itu. Cinta sejati juga tak ingin membuka diri untuk orang lain sampai suatu saat ia terpaksa merelakan. Merelakan orang yang dicintainya karena belum sanggup membahagiakannya.

Biarlah sudah rasa ini. Karena ku tau cinta itu tak harus memiliki.

Akhirnya, hari yang sudah di janjikan pun tiba. Aku menyiapkan barang - barang ku untuk pergi ke pekan baru. Dengan bus yang sudah disediakan untuk mereka yang mau pergi ke pekan baru.

Perjalanan dari kerinci ke pekan baru memakan waktu 4 jam. Selama di perjalanan aku bimbang, aku bimbang apakah aku bisa memilikinya? Apakah aku pantas untuk nya?. Namun, aku tahu bahwa ini hanyalah ketakutan ku saja.

Akhirnya, perjalanan ke pekan baru pun sampai. Bus berhenti di dekat pomp bensin pertamina. Saat sampai langsung saja aku memesan grab melalui aplikasi smartphone ku dan menuju rumah pacar kakak ku. Sesampai disana aku langsung naik ke tempat tidur yang disediakan untuk tamu menginap tepatnya lantai 3.

Kenapa sih aku bisa menginap disana? Pasti kalian bertanya - tanya kan kenapa? Karena ya pacar kakak ku sudah menganggap ku seperti saudara sendiri dan aku juga begitu. Disana aku membaringkan tubuh ini sampai menanti acara gereja.

Ya, aku galau banget sih selama disana. Karena sempat kuragukan apakah dia juga suka aku atau tidak. Kuharap sih iya. Karena kami sungguh sudah sangat akrab.

Selama disana aku berpikir pasti kan ku dapat sosok dirinya dan aku yakin sekali terhadapnya. Namun, kenapa hati ini ragu? Seolah - olah aku kurang yakin bisakah aku memutuskan ini.

Pada akhirnya aku putuskan. Cinta itu harus memilih, cinta itu satu. Aku memilih dia tuk ku kagumi. Dia yang tanpa sadar ku dekati, karena percuma mengharapkan cinta dari orang yang sudah bahagia. Ku ingin dia. Tapi..., kenapa sulit?

Kenapa tak dapat kumiliki? Hanya karena aku takut akan kekurangan ku! Kuharap aku bisa nunjukin aku berhasil ke dia. Kan ku coba.

Ya sebelum aku menyadari bahwa orang yang sedang aku dekati waktu itu adalah adik dari wanita yang kuincar. Aku ragu. Aku tak tau bagaimana cara menghilangkan ketakutan ku, namun setelah kupikir - pikir satu - satunya cara adalah dengan membuat diriku berhasil. Ingin ku ungkapkan rasa ini agar tidak terpendam sangat lama. Namun, aku tidak punya keberanian.

Jam demi jam berlalu acara natal gereja yang telah ditetapkan sore hari pun telah dimulai, dari rumah pacar kakak ku aku pergi kesana.

Sesampainya disana aku duduk di belakang. Dan mengchat dia. Sambil basa basi. Akhirnya ia menanyakan yuk ketemu aku.

Aku tak tahu bahwa dia ingin sekali bertemu dengan ku. Aku tak tau perasaannya waktu itu. Aku benar - benar bodoh bahwa tampaknya aku salah mendekati orang.

Percakapan ku seperti ini.

Hei, ketemuan yuk [Ranty]

Mau ketemuan? (kok bisa cepat sekali dia mau ketemu) ya udah main petak umpet yuk!

Petak umpet?

Iya, petak umpet ntar aku cari kamu dimana.

Udahlah langsung ketemuan aja.

Oh ok deh, posisi kamu dimana.

Aku duduk di depan.

Di depan?

Iya di depan. Kursi ke tiga dari depan.

Baik ya. Ku cari kamu.

Dengan Perlahan aku melangkah, dengan memakai baju batik saat itu. Aku pun berjalan ke depan dan menulusuri lorong, tepatnya berjalan di samping kursi. Langkah demi langkah ku lalui. Hingga pada akhirnya ia kutemukan. Lebih tepatnya ia yang menemukan ku.

Hei.

Oh hai. Aku terkejut saat menemukannya. Hatiku berdebar debar dan aku berkata dalam hatiku. Dahulu ku tak percaya akan adanya bidadari, namun semua itu berubah saat aku melihatmu. Kau bahkan lebih indah dari semua itu. Ingin sekali kukatakan itu, tapi aku tidak punya keberanian.

Melihatnya membuat ku tertegun. Penampilan yang sangat cantik. Aku merasa dialah perempuan yang tercantik, dengan rambut hitam yang diikat. Dan gaun berwarna merah. Sungguh aku terpesona melihatnya. Dia membuat ku jatuh cinta? Tidak, lebih tepat nya aku sudah jatuh cinta padanya.

Cukup sudah aku tak tahu kenapa bisa seperti ini. Tampaknya aku salah mendekati. Sial - sial.

Saat ia melihatku, ia menayakan, mengapa aku tidak memakai baju warna merah?

Ya, jujur aku tidak tau infonya.

Aku sudah menyerah menginginkan wanita yang kusukai. Dan ingin mendekati yang tak membuat ku takut. Tapi apa daya ku, aku jatuh cinta padanya. Kenapa aku salah mendekati? A..., ingin mencari yang lain tapi sekali suka sulit tuk di lupakan. Jika cinta pertama butuh 7 tahun, "lalu bagaimana dengan dia?"

Aku takut, kenapa sih harus ia. Aku salah, benar benar salah. Untuk mengatasi ketakutan ku aku pun mengambil tasnya dan memeluknya. Sambil bertanya tas ini bisa ku lihat isinya gak?

Jawabannya tentu saja tidak. Tapi tetap aku memeluknya, memeluk tas yang dimilikinya.

Hingga kulihat ada seorang anak kecil yang lucu sekali. Aku pun bermain - main dengannya.  Dan mulai tetap fokus pada ibadah.

Tapi, setelah ku pikir - pikir dia jauh lebih cantik dari yang pernah aku duga. Dia sempat menanyakan tentang obrolan kami di chat. Dan dia juga mengeluarkan segala keluh kesahnya. Dia memang terlihat sangat berbeda. Sungguh siapa sih yang tidak terpesona akan kecantikannya.

Iringan music ibadah menenangkan ku, banyak yang menampilkan acara di depan mimbar, menurutku acara di gereja ini jauh lebih bagus. Bahkan khotbah yang disampaikan pun cukup bagus.

Sejujurnya kukatakan. Ketakutan ku adalah saat melihatnya, namun itu juga kebahagianku. Suka atau tidak suka, aku lebih memilih "tidak!" karena jika aku menyukainya maka, aku akan menyadari diriku tidak pantas. Karena ia layak mendapatkan yang terbaik.

Setelah selesai, aku berusaha agar tidak ada rasa padanya. Dan setelah aku bermain dengan anak kecil itu mengembalikan pada orang tuanya. Dia memang terlihat marah, dan memilih menjauh dari ku. Ku lihat ia bahkan segera meningalkan ku.

Akan tetapi sebelum ia pergi ia sempat menayakan pada ku.

Besok sore ada acara natal anak - anak mau kah kamu datang?

Jawaban ku, "apakah kamu mau aku datang?".

Dan ya, aku bingung kenapa dia diam saja. Tapi aku yakin bahwa dia pasti mau aku datang.

Saat ia pergi aku terkejut. Bahwa ia mengaduh pada orang tuanya.

Langsung saja aku menemuinya dan bertanya orang tua mu mana? Apa ini?

Dia menjawab iya.

Namun, ayahnya terlihat keluar dari gereja. Langsung saja kudekati ayahnya dan mengobrol dengan ayahnya.

Aku tak tau kenapa, ayahnya justru menasehati ku agar tidak begitu cepat untuk kawin.

Dan kalian tau jawaban ku apa. Tentu saja aku jawab tidak.

Emangnya siapa juga yang ingin cepat kawin di saat segala sesuatu nya belum di persiapkan. Tapi, yang pasti ayah nya sangat banyak menasehati ku. Sampai - sampai aku kagum padanya.

Dan dia ranty mengobrol dengan temannya, aku sendiri tak tau apa yang di bicarakan olehnya dengan teman - temannya.

Oh, iya kakaknya juga tampil cantik saat itu. Sebelum aku mengobrol dengan ayahnya aku di sapa oleh kakaknya.

Sejujurnya, jika aku tidak salah mendekati. Mungkin, yang akan aku pilih adalah kakaknya.

Malam semakin menunjukan kemalamannya. Akhirnya kami berpisah dan dia harus pulang ke rumah. Dan aku pun memilih untuk lebih lama di gereja. Sebelum aku pulang ia menyapa ku.

Kami pulang dulu ya bert.

Ok.

Tapi, diam - diam aku mengechat dia melalui WA. Dan mengatakan kamu kok beda ya, apakah aku salah?

Dia menjawab apa nya yang salah?

Em..., mungkin aku salah. Sudahlah abaikan saja ya.

Setelah mereka benar - benar pergi. Aku pun naik ke lantai dua. Disana aku bimbang mau tidur di gereja atau tidur di tempat pacar kakak ku.

Namun, setelah melihat ternyata sudah banyak orang disana. Maka kuputuskan untuk menginap ke rumah pacar kakak ku.

Tengah malam aku pulang, dan terkejut. Tau kenapa? Karena masih aja ada grab di sekitaran jam itu.

Aku pulang kerumah pacar kakak ku, sebenarnya segan. Karena ini sudah malam. Kuputuskan untuk menelpon agar tidak menganggu mereka tidur.

Di dalam perjalanan aku menerima chat darinya, ia bertanya padaku aku pulang menaiki apa? Jawaban ku naik grab.

Loh kok gitu bert, kamu bisa loh naik bus. Bus gereja kan ada.

Dan ku jawab ya aku tidak tau. Mungkin nanti kedepannya aku baru naik bus.

Disana aku bergumul sekali. Apakah aku bisa berhadapan dengannya?

Keesokan pagi, aku pun tidak lupa mengucapkan selamat pagi padanya. Aku sendiri khawatir bahwa dia nanti kan di rebut oleh orang lain.

Ke khawatiran ku semakin menjadi - jadi saat dia sudah tidak membalas chat ku.

Banyak cerita yang ingin kusampaikan tentang dia, hati ini bingung sekali apakah melanjutkan pendekatan ku, atau tidak. Kenapa ya cowok lain bisa dengan mudahnya merasakan namanya memilki?.

Seiring berjalannya waktu aku tetap datang di ibadah minggu. Di dalam gereja aku ingin sekali duduk pada orang yang aku yakin ingin menikung ku. Namun, kata - kata mereka itu loh yang membuat aku kesal. Apakah mereka pikir aku tidak mengerti yang mereka ucapkan? Apakah mereka pikir aku tidak mendengarnya?.

Tentu saja aku mendengar mereka.

Waktu pun berlalu. Hari menjelang sore tepat jam 2 siang acara natal anak - anak pun dimulai. Diam - diam aku mengagumi dia. Dan..., tau gak aku cemburu. Cemburu? Ya karena ada cowok yang lebih ganteng dariku ikut di acara itu. Sial, ku harap dia tutup hati sama orang itu. Sambil aku berdoa dalam hati.

Dan, aku merekam videonya saat bernyanyi ku pikir hape ku bisa merekamnya dengan baik. E.., ternyata hasil rekaman nya saat bernyanyi di mimbar kualitasnya jelek. Dan setelah di check gambarnya malah kabur.

Setelah acaranya sudah mau selesai aku pun pulang ke rumah pacar kakak ku yang bernama Dani biasa sih aku panggil ko Dani. Acara tersebut di laksanakan tepatnya tanggal 25 desember 2017. Sepintas aku teringat saat dalam perjalanan akan kaus kaki ku yang tertingal dan aku menayakan padanya apakah ia menemukannya.

Hei boleh tanya?

Iya kenapa bert?

Ada gak barang yang tertingal disana?

Yang mana bert?

Emm, kira kira ada gak. Kamu tau aku duduk dimana?

Em.., gak tau sih tapi emang barang apa?

Ya, ada barang ku yang tertingal disana.

Gak ada sih aku lihat.

Em, ok deh makasih ya.

Tepat keesokan harinya. Ada ibadah pagi, disana ada seorang ibu yang langsung memberikan kaus kaki yang telah ku tingalkan. Dan dia mengatakan barang nya harus sampai ke tangan ku.

Aku sendiri bingung emang siapa yang kasih tau ke ibu ini? A..., apakah mungkin?...

Sambil menduga - duga, aku pun memilih duduk di barisan depan. Tepatnya dengan orang yang ku duga akan menikung ku dalam percintaan.

Ibadah berlangsung sekitar 1 jam. Dan waktu pun berlalu aku tidak bisa tenang, sungguh karena ia membuat ku bimbang saat aku menyatakan cinta padanya. Dia menjawab lihat nantinya bert. Itu sungguh membuat ku ragu. Kenapa di tolak sih.

Dalam kisah ku ini aku sangat menyukainya, dan pada akhirnya waktu penjemputan bus untuk kembali ke kerinci tampaknya sudah dekat aku pun pergi kembali ke rumah pacar kakak ku. Aku pun berkemas - kemas dan tepat jam keberangkatan, aku memesan gocar.

Ya sayang uang di gopay ku. Hahaha, makanya aku pesan Gojek.

Sesampai di sana. Saat bus mulai berjalan, e.., aku teringat. Yap aku teringat bahwa dia berulang tahun dan ingin kuberikan hadiah padanya. Dimana telah kupikirkan apa hadiah yang cocok untuknya. Ku tau dia menyukai anjing oleh sebab itu dia ingin sekali kuberikan hadiah boneka anjing. Memang bisa dikatakan murah tapi jujur saja aku bingung harus beli apa dan dimana tempat yang menjual boneka bagus.

Hari demi hari pun berlalu. Hingga saatnya hari untuk pergi ke pekan baru tiba. Aku pergi dengan perasaan kacau. Yap karena saat itu ia mulai tidak seperti yang kubayangkan, tidak sangat akrab di chat dan jarang mau telphonan.

Tepat sebelum segala sesuatu menjadi - jadi, aku mulai berpikir bahwa ia tidak menyukai ku lagi. Aku bimbang saat ia bersikap cuek saat chat bersamaku. Di tempat kerja ku pun aku bahkan punya pikiran tak karuan. Aku galau sekali. "Setelah aku sadar bahwa ia sudah tak menangapi ku lagi. Apa yang terjadi?".

Sebelum berakhir hubungan ku dengannya. Ada satu hal yang membuat ku bimbang yaitu. Aku menayakan wanita itu suka di tembak seperti apa?

1. Apakah langsung mengakui bahwa kami pacaran.

2. Menembaknya di depan umum.

3. Menembaknya langsung pada saat berdua.

4. Menembaknya lewat chat.

Padahal aku ingin sekali tau apa jawabannya. Namun, ia justru menjawab dengan tidak tau. Seandainya saja waktu bisa ku ulang mungkin aku tidak akan menyesali ini semua.

Pada saat dia tidak menjwab sama sekali, aku mendekati kakaknya. Wanita yang sebenarnya selama ini  aku incar. Yap, dia adalah rina.

Aku mendekati dia dengan nomor WA yang kudapatkan dari akun facebooknya. Dan seperti biasa aku menayakan hal hal yang membuatnya penasaran terhadap ku.

Banyak yang ingin kuceritakan tentang dia. Tapi hati ini belum bisa menerima sesuatu yang baru. Melewatkan ranty? Ah rasanya tidak mungkin.

Seandainya saja dia yang kudekati mungkin cintaku tak akan seperti ini. Tak akan membingung kan.

Hai rina.

Ini siapa?

Menurut kamu siapa?

Em, siapa ya?

Hihihi, albert

O.. Ko albert rupanya.

Kenapa ko?

Gak papa cuman penasaran aja Ini rani kan?

Ya, ko albert tau nomor ku darimana?

Ada deh, namanya juga usaha buat dekatin kamu.

Oh..

Hei kamu tau, kondisi ranty gimana?

Baik - baik aja sih ko, emang kenapa?

Emm, gapapa sih. Ya udah deh.

Namun setelah aku tau bahwa ranty telah menyukai yang baru ingin sekali aku berkata, aku tak menyangka setelah libur itu, kau sudah bersamanya. Memang dialah yang layak dengan mu. Baik, aku akan berhenti mengagumi mulai saat ini. Dan menghapus semua foto yang diam - diam kusimpan di kamarku.... Itulah yang ingin ku katakan padanya.

Perlahan - lahan aku mendekati kakak nya sama seperti dia aku juga sering menelphone nya. Terkadang aku bertanya dari kakak nya tentang informasi darinya. Ingin rasanya bisa mengulang waktu.

Seandainya saja di hidup ini ada tombol Ctrl+Z, pasti sudah ku pakai buat kembali ke titik sebelumnya. Untuk memperbaiki hubungan dengannya.

Aku bingung bagaimana sih melupakan dia. Padahal kan aku berniat mendekati kakaknya. Tapi lagi - lagi yang kutanyakan adalah tentang keadaan adiknya

Saat aku bekerja sambil chat dengan kakaknya, aku bertanya tentang kondisinya.

A..., melupakan nya! Kenapa berat?

Cukup, aku tak ingin. Namun, hati ini berkata lain.

Jalan ku masih panjang, selama ini aku tak bisa melupakan sosok yang pernah membuat ku jatuh cinta.

Aku heran ada cowok yang bisa mengubah hatinya. Lalu mencari yang baru. Kenapa aku tak bisa? Padahal.....

Ya, mungkin kalian berpikir aku playboy tapi aku bukan lah seperti yang kalian sangka. Aku hanya merasa bahwa dia. Sudah bersama yang lain. Terlebih tiba saatnya aku memutuskan untuk membelikan hadiah untuknya. Tapi, aku tidak punya keberanian untuk memberikan secara langsung.

Ujung - ujungnya, yang kulakukan adalah dengan meminta bantuan untuk memberikan lewat kakaknya. Namun, ada satu pendeta. Aku sering curhat tentang dia pada pendeta ini. Lalu Ia mengatakan bahwa dia sudah ada yang baru. Dan aku sih yakin aja, kenapa? Karena sikapnya itu loh. Ia tak pernah membalas chat ku lagi.

Untuk pergi membeli boneka itu aku menaiki gojek. Ojek online.

Disana aku memesan ke tempat yang menjual boneka. 3 kali kami salah toko. Yap, karena aku putuskan menutup aplikasi setelah pencarian pertama gagal.

Setelah ketemu tempat menjual boneka. Aku pun memutuskan untuk membelinya. Lalu membungkus boneka tersebut di tempat fotokopi. Tau apa yang aku katakan? Aku beli boneka itu untuk adik ku. Hahaha, maklum aku malu mengaku gaku kalau ini buat gebetan. Pacaran aja belum.

Setelah itu kuputuskan lewat kakaknya, aku memberitahu, aku ingin sekali memberikan hadiah padanya. Ya, harusnya waktu itu. Waktu saat ia mencari barang ku. A..., kenapa sih aku bodoh sekali.

Aku bodoh, sungguh bodoh.

Aku dekat dengan salah satu pendeta wanita. Serta saat aku ingin memberikan hadiah untuknya. Apa yang pendeta ini katakan bahwa adiknya yaitu ranty tidak menginginkan hadiah itu. Ya, wajar saja toh itu sama saja mempermalukannya. Aku pikir benar juga sih. Oleh sebab itu aku tidak jadi memberikannya.

Kalau saja, ya kalau saja seandainya dia masih mau membalas chat ku. Mungkin kan kuberi langsung padanya. Masalah saat itu aku yakin sekali dia sedang di dekati oleh orang lain.

Saat itu aku berkata pada diriku. Aku memang takut padamu, tapi bila aku tak bisa memilikimu, cukuplah ku tutup hati ini. Ya akan kututup dan berhenti mendekati yang lain.

Sejujurnya diam - diam aku juga mendekati adik kelas ku. Aku sering bertelephone dengannya. Aku pikir ia bisa ku dapatkan juga, namun entah mengapa ia menjauh dari ku. Tak tau mengapa.

Dalam mimpi ku, aku selalu bermimpi bisa menggengam tangan dan menatap wajahnya. Tapi.., kekurangan ku membuat ku ragu. Andai saja waktu bisa ku ulang, seharusnya aku tak memikirkan itu.

Setelah semua itu, aku heran kenapa sih, ya kenapa, kenapa semua seolah menjauh dari ku. Aku sangat - sangat berharap bisa memiliki kekasih.

Masakan. Tong sampah aja ada banyak isinya, masak hatiku satupun nggak ada sama sekali.

Ya begitulah, begitulah kisah ku. Kutuliskan kisah dengan penuh emosi ke galauan. Setelah aku putus hubungan dengan yang bernama ranty ini. Jujur, sejujurnya aku bimbang dan aku takut. Takut bila rasa ini sulit tuk di lupakan.

Sebelum kuputuskan semua pendekatan ku, pendek kata sebelum menutup hati buat semua wanita yang pernah ku dekati atau yang tertarik pada ku. Aku fokus mendekati kakaknya.

Aku selalu saja mengucapkan selamat pagi untuknya. Baginya aku terlalu cepat. Tapi buat ku itu karena aku susah untuk tidur, karena terus terusan aku memikirkan namanya. Sosok dewasa bagi ku. Sosok yang ku katakan mirip dengan kakak ke dua ku. Sosok yang pernah salah kudekati. Yap, ia adalah ranty.

Bahkan, saat aku menelphone kakak nya aku mendengar bahwa ia seperti sedang sedih. Aku tak tau kenapa. Apakah aku salah? Apakah ia masih cinta? A.., memikirkannya membuat aku pusing.

Aku berbicara dengan kakaknya saat mengerjakan atau lebih tepatnya belajar untuk ujian. Loh kok ujian? Ya karena di perusahaan ku diwajibkan untuk ujian, untuk mengetes kemampuan berpikir para karyawan dalam menangani kasus.

Bahkan saat aku sedang bekerja, aku tidak bisa fokus pada pekerjaan ku. Hari demi hari ku lewati tanpa kepastian cinta.

Andai, andai saja tidak ada seorang pun yang mau menganggu masalah percintaan ku. Andai saja hanya aku seorang yang mendekatinya. Andai saja ia tidak bersikap seperti itu.

Aku tau apa sih cinta itu. Cinta itu adalah yang mampu merelakan yang ia cintai jika memang itu yang ia inginkan. Ia juga tak akan memaksakan kehendak. Biarlah aku yang pergi dari hidupnya. Kuharap ku bisa melupakan dia.

Tekadang sedih loh. Yang namanya berharap sama di kasih harapan itu sama - sama sakit, tau kenapa? Karena harapan belum tentu sesuai dengan "kenyataan".

Dari semua pengalaman cinta ku. Aku hanya dapat mengerti dan memahami arti dari kata cinta, karena saat ini aku tidak dapat bersama dengan orang yang aku cintai, karena dia telah dimiliki oleh orang yang dia sayangi.

Sebelum ku akhiri bab ini ingin kucurahkan semua isi hatiku padanya.

Hai kamu, kamu yang pernah ada di hati ini. Kamu yang pernah mengisi hati ini. Ingin kulupakan tentang mu. Andai kau menjawab chat ku waktu itu. Aku pasti akan mengejar mu. Melupakan mu apakah aku bisa?

Lalu, bagaimana dengan mu apakah kau bisa melupakan ku?

Jadi bila semua isi tulisan tentang mu yang tak kan terlupakan. Jika memang kita di takdirkan bersama. Harusnya kamu tak kan melupakan ku.

Aku yakin, selama isi hati mu ada padaku. Ku yakin kan padamu, kau takkan bisa di permainkan oleh laki - laki. Baiklah sampai disini saja kutuliskan semua hal tentang kamu.

Kuputuskan! Oke, kalau jodoh gak kemanakan? Jadi.., kalau memang dia untukku juga bakal balik lagi, dan kalau gak.., ikhlaskan saja lah. "Toh gak ada kata terlambat dalam cinta".

Pernah kah kalian salah mendekati orang ? Saya pernah. Dan sudah ku tuliskan kisahnya. Anehnya kok ada yang namanya penyesalan saat mendekati. A..., pernah kah juga kalian merasa takut untuk mendekati nya?

Aku selalu menganggap perempuan itu seperti dewi. Dewi yang selalu menemani, apa tugas wanita yang di tetapkan oleh Tuhan. Tau apa? Sebagai penolong. Artinya wanita adalah sosok yang layak di kagumi. Terkadang wanita itu jauh lebih kuat dari pada pria. Kenapa? Mereka selalu tampak tegar dan berwibawa meskipun hati mereka sungguh terluka.

Aku ingin sekali mengambarkan kekaguman ku padanya. Ia ia ia, gadis muda yang cantik. Di mataku ia selalu sempurna.

Mengapa aku sulit melupakannya? Apakah aku sungguh setia? Terakhir kali aku bertemu adalah sudah cukup lama. Setelah aku memutuskan kontak dengannya. Pada akhirnya aku tidak pernah datang ke gereja pekan baru lagi.

Tepat saat libur itu. Yang tak pernah ku sangka - sangka. Hmm...., aku suka sekali mengoda wanita lain. Dan aku tak tau perasaan mereka.

Kehilangan mu ranty membuat hatiku merasa jauh lebih menyakitkan, bila dibandingkan saat kehilangan cinta pertama ku. Atau sosok indah itu. Dengan cara ku yang sangat pengecut untuk mendekati mu.

Ranty dan rina kedua sosok yang memiliki nama yang hampir mirip. Wajah memang berbeda, namun nyatanya aku salah orang. Tapi aku tentu tak bisa melupakan nya begitu saja.

Kenyataanya, perasaan ini tak bisa dibuang begitu saja. Yang kan selalu menempati sudut hati ku yang paling dalam.