Pada saat masuk ke semester 2, seluruh kelas 10 akan dirombak atau diperbarui kelasnya untuk memisahkan murid yang ingin mengambil percepatan ( sistem 2 tahun sekolah ) dengan murid biasa ( 3 tahun sekolah ). Saat mendengar berita itu Erdi dan teman teman dekatnya sedikit merasa sedih karena mereka akan terpisah walaupun tidak pisah sekolah hanya kelas saja, Hanya Ali saja yang tidak merasa sedih bahkan ia malah gembira, terkadang ia malah mengejek teman temannya yang bersedih..
Erdi pun tersedih namun tidak lebih dari kesedihannya yang terdahulu.
Erdi pun pasrah dan saat waktu perombakan tiba. diberi daftar absen siswa yang baru untuk kelas Erdi, Erdi pun tetap pada kelasnya karena nama Erdi ada di absen baru kelas nya yang lama dan hanya beberapa temannya yang tetap bersamanya di kelas itu. Pada saat diumumkan untuk mengisi kelas sesuai absen yang baru, teman teman dekat Erdi pun pergi, termasuk Gavina perempuan yang menarik baginya. Ali dan juga Ari pun pergi.
Setelah beberapa menit anak anak dari kelas lain pun masuk dan duduk di bangku. Erdi duduk sebangku dengan Stevan. Stevan adalah anak yang pintar dan ramah ia juga teman sekelasnya sebelum dirombak..
Akhirnya pelajaran kelas pun dimulai, ia belajar seperti biasa.
Teman teman Erdi beradaptasi dengan cepat oleh teman teman barunya. Hanya Erdi yang masih sedikit tidak bisa beradaptasi karena Erdi orang yang kurang percaya diri dan tidak mau berbicara kalau tidak diajak bicara namun kalau sudah dekat ia orang yang asik juga akan mengorbankan apapun untuk teman dekatnya..
Namun entah mengapa ia menemukan seseorang yang menarik baginya lagi walaupun Gavina dan Basha lah orang yang sangat menarik perhatiannya. Namun karena Basha telah pergi ia sekuat tenaganya untuk melupakannya dan tidak ingin mengingatnya kembali walaupun itu sangat sulit baginya dan sampai sekarang pun Erdi masih terkenang akan kesalahannya....
Ia bernama Minda, ia orang yang cerdas. Ia adalah orang yang dapat bersaing dengan Stevan dalam hal kepintaran. Berkali kali Minda dapat memukau kan teman sekelasnya maupun para guru karena kepintarannya.
Namun Erdi yang tidak pintar dalam hal apa apa(olahraga maupun pelajaran). ia hanya bisa terdiam dan menyaksikannya dari kejauhan. :( malahan ia membuat malu dirinya sendiri karena saat ia disuruh maju oleh guru MM ia hanya bisa berdiri terdiam karena tidak paham pada soal yang disuruh kerjakan di papan.
tetapi pada saat ujian dia selalu mendapat nilai bagus karena dia selalu mencontek dan akhirnya mendapatkan nilai bagus, walaupun ia sering mendapatkan nilai bagus ia tidak terlalu puas akan nilainya karena ia tau bahwa itu bukan hasil asli dari nya. Erdi orang yang sangat dalam akan perasaanya makannya ia tidak akan tenang jika dia membuat sesuatu kesalahan besar maupun kecil dari situlah Erdi juga terkadang di sukai oleh para guru karena ia termasuk orang yang agak polos.
perasaannya lembut. Ia juga gampang merasa gembira saat orang yang ia sukai hanya memberikan senyuman untuknya sebagai sapaan dan suka bercerita tentang apa yang ia alami kepada orang tua maupun teman dekatnya..
hari hari telah berlalu dan Mendekati pada hari Dies Natalis sekolahnya yang ia tunggu tunggu...