Chloe mematut dirinya di depan cermin, dia sudah berganti baju untuk ketiga kalinya tapi tetap tidak menemukan drees yang berleher tinggi untuk menutupi tanda-tanda merah yang hampir menutupi leher samping dan belakangnya. Chloe mendesah untuk yang kesekian kalinya.
"sampai kapan kamu berdiri di situ ?" tanya Marco dari ambang pintu.
Sambil melirik suaminya dari cermin Chloe mengeluh "sebaiknya kamu pergi sendiri, aku tidak punya muka untuk pergi dengan leher seperti ini"
Marco tersenyum sambil berjalan masuk, dia berdiri di belakang istrinya
"apa yang akan kamu lakukan ?" tanya Chloe was-was ketika Marco mengangkat tangannya.
"aku akan membantumu bersiap" ujarnya sambil melepaskan ikat rambut Chloe, rambut panjang Chloe tergerai dengan bergelombang, Marco mengambil sisir dan mulai menyisir rambutnya dengan lembut. "nah masalah terselesaikan"
Chloe memiringkan badannya dan melihat tanda merah yang masih terlihat di leher bagian sampingnya.
Marco membuka lemari pakaian dan menemukan scraf berwarna biru tua, dan menyerahkannya ke istrinya. Chloe memakai dress sederhana berwarna biru tua.
Chloe mengambil scraf lalu mengikatkannya di lehernya membentuk mawar, dia sekali lagi mematut dirinya dan tersenyum sambil berkata "tampaknya kamu sangat terbiasa mengatasi hal seperti ini ? banyak pengalaman ya ?"
Marco mengeryitkan alisnya "aku biasa melihat mama melakukannya" jawabnya datar, Chloe terpana.
πΈπΈπΈπΈπΈ
Marco memasuki ruang resepsi dengan elegan dan tangan Chloe melingkar di lengannya. Marco juga mengenakan kemeja berwarna biru tua dan celana hitam, mereka tampak serasi dengan pakaian pasangan. Riasan sederhana Chloe membuat dia tampak segar dan muda.
Ketika pasangan ini memasuki ruangan semua mata menatap mereka. Setengah dari para tamu adalah rekan kerja pengantin perempuan, mereka terpana melihat bos mereka yang tidak pernah berinteraksi secara pribadi dengan manusia berjenis kelamin perempuan tiba-tiba datang dengan seorang perempuan muda segar dan imut membuat mereka terpana.
Para penggosip langsung menyamakan frekuensi untuk mencari tau siapa perempuan muda yang di bawa bosnya.
Memasuki ruangan Chloe bisa merasakan tatapan penasaran para undangan terutama para perempuan, dia mengedarkan pandangan dengan mata bulatnya dan menemukan Stefan yang duduk sendirian di meja bundar dekat panggung pelaminan melambai ke arah mereka.
"kenapa kalian terlambat ?" tanya Stefan setelah Chloe duduk di sebelahnya.
Chloe mengabaikan pertanyaan Stefan, tapi Marco menarik kursi di samping istrinya dan menjawab "sebelum kemari kami sibuk"
"aah....." jawaban ambigu Marco membuat Stefan mencibir "butuh berapa jam untuk menyelesaikan kesibukan ka....aduh" Chloe menendang kaki Stefan sebelum dia menyelesaikan pertanyaannya, semburat merah muncul di wajah mungil Chloe. Melihat itu sudut bibir Marco terangkat.
"C...." sebuah suara familiar muncul di belakang di samping mereka, Chloe memutar badannya "senangnya melihatmu, akhirnya ada wajah yang ku kenal" Febiola yang semula duduk di meja samping mereka berpindah ke meja mereka.
Chloe berdiri dari kursinya "mau kemana ?" tanya Marco curiga, Chloe mengabaikannya.
"Stefan tukar tempat" perintah Chloe.
Stefan menatap sepupunya yang melotot memberi peringatan lalu menatap mata bulat Chloe yang mengancam, dia ada dalam dilema "cepat" gertak Chloe tidak sabar.
Akhirnya dengan pasrah dia menggeser pantatnya pindah ke kursi yang semula di duduki Chloe, dan memberikan tatapan 'maaf' pada sepupunya, dia merasa lebih baik di bunuh sama Marco dari pada di bunuh sama Chloe.
Tersenyum puas Chloe duduk di sebelah kanan Stefan dan Febiola duduk di sebelah kirinya, mengabaikan Marco yang cemberut.
Perempuan ini, dia pasti sengaja melakukannya untuk membalas dendam atas adegan yang mereka lakukan di kamar mandi tadi sore, geram Marco. Tatapan belati Marco beralih pada 'si pirang' yang mencuri istrinya.
"bagaimana kamu bisa ada di sini ?" tanya Chloe pada Febiola
"pengantin pria manager di kantor papa, berhubung papa tidak bisa datang beliau memintaku menggantikannya" jelas Febiola "lalu kamu ?" tanyanya balik
"aah...aku hanya sebagai pendamping" jawab Chloe sambil melirik Marco.
Kata 'sebagai pendamping' terdengar oleh telinga seseorang yang baru datang dan sedang mencari kursi kosong, dan membuat dia membalikkan badan lalu menarik kursi di samping Marco sambil bertanya untuk kesopanan "boleh aku gabung di sini ?"
Chloe menatap Andrew yang duduk di samping suaminya dan bertanya "kenapa kamu juga ada di sini ?"
Mendengar pertanyaan Chloe dan ekspresi Andrew berubah sedikit muram "pengantin pria teman SMUku"
"berarti seharusnya teman SMU istrimu juga kan ?" tanya Febiola curiga
"Felicia ada urusan" jawab Andrew ketus.
Dulu saat dia masih bertunangan dengan Chloe, adiknya sangat dekat dengannya, tapi setelah pembatalan pertunangannya dan pernikahannya dengan Felicia, adiknya memusuhinya bahkan sering meledeknya 'bodoh'.
Andrew melirik Stefan dengan mata penuh kecemburuan, dia tidak menyadari bahwa pria yang duduk di sebelahnya juga meliriknya penuh kecemburuan yang bahkan bisa membunuh anjing.
Stefan melirik sepupunya lalu melingkarkan lengannya di pundak Chloe sambil berbisik "hati-hati ada seseorang yang siap meledak, kamu siap-siap malam ini tidak tidur"
Chloe menoleh dan tersenyum penuh peringatan dan bergumam "turunkan tanganmu !"
Dia bisa merasakan tatapan membunuh yang di arahkan padanya. Stefan menyeringai.
"Marco bukankah kamu sudah menikah ?" suara Andrew cukup keras untuk di dengar orang yang duduk di meja dekat mereka.
Mendengar pertanyaan itu semua telinga pegawai Marco langsung membesar πππππ.
APA ???????????
BOS SUDAH MENIKAH ????????????
KAPAN ???????????
Ketiga pertanyaan itu muncul di kepala semua pegawai Marco
"kamu tidak membawanya ?" tambah Andrew saat Marco belum menjawab pertanyaannya.
HAH ???????????
BOS TIDAK MEMBAWA ISTRINYA ??????????
LALU SIAPA PEREMPUAN YANG TADI DI GANDENG BOS ???????????
Para pegawai saling pandang penuh pertanyaan.
Mereka yang duduk dekat Bos mencondongkan badan tanpa mereka sadari.
"istriku....." Marco menatap Chloe "dia duduk tepat di depanmu" lanjut Marco dengan senyum puas dan penuh kemenangan, seakan dia telah menginjak leher musuhnya.
Andrew terpana dengan ekspresi bingung.
Para pegawai menatap Chloe dengan pandangan terkejut 'istri bos masih di bawah umur ?' sekarang pertanyaan ini yang terlintas di kepala mereka.
"ta.....ta....tapi, bukankah Chloe menikah dengan dia ?" Andrew menunjuk Stefan dengan syok
"siapa yang mengatakannya ?" tanya Marco dengan nada tidak suka, dia menatap istrinya dengan dingin.
Chloe dan Stefan saling pandang lalu "HA...HA....HA...." tawa mereka pecah
"ha....ha....aku mengerti sekarang maksud pernyataanmu bahwa aku mengkhianatimu lebih dulu" kata Chloe setelah tawanya reda "kamu mengira aku menikah dengan Stefan, dan jatuh cinta padab Stefan saat kita masih bersama, ha....ha.....Andrew kamu.....ha.....konyol sekali"
Andrew tersadar dari bingung dan menatap adiknya "kamu tidak terkejut bi ? apa kamu sudah tau siapa suami Chloe ?" Febiola mengangguk "kapan ?"
"waktu pesta ulang tahun mama"
"...." Andrew kembali syok, jadi selama beberapa waktu dia cemburu pada orang yang salah. Tapi wajar kan kalau dia salah, interaksi antara Stefan dan Chloe tampak akrab seakan mereka adalah pasangan.
"bagaimana kamu bisa kenal Marco ?" tanya Chloe
"kami teman satu asrama waktu kuliah di luar" jelas Andrew "lalu kamu sendiri bagaimana bisa ketemu Marco ?" pertanyaan Andrew penuh selidik.
"dia sering melihatku di coffee shopnya, dan jatuh cinta padaku lalu dia melamarku" kata Marco penuh percaya diri
"ppfftt uhuk....uhuk....." Chloe tersedak liurnya sendiri. Pria ini dia sengaja mengatakan itu karna amnesianya.
"kapan itu ?" tanya Andrew tidak puas
"lima bulan yang lalu"
Para pegawai yang menguping semua terpana. Bos sudah menikah secara rahasia lima bulan yang lalu dan istri rahasianya adalah pegawai Coffee Shop, tapi Coffe Shop yang mana ?
Mereka saling lirik lalu memelototi Chloe dengan penasaran, kenapa wajah istri bos tampak familiar.
Tunggu dulu bukankah bos Stefan sepupu bos pemilik Coffee Shop di bawah kantor mereka dan istri bos mirip dengan barista di Coffee Shop itu.
Waaaa...serius ?
Mereka langsung mengetik di grup WA kantor berbagi info hangat tentang bos. Semua ponsel pegawai Marco masing-masing berbunyi bergantian.
πΈπΈπΈπΈπΈ
Pulang dari menghadiri resepsi Marco dan Chloe langsung menuju bandara.
Malam ini mereka berangkat ke rumah kakek dan nenek Margono di pulau dewata. Sejak rumah besar di kota mereka di serahkan om Caleb adik papa Chloe, pasangan tua ini pindah ke pulau dewata.
Mereka membeli sebidang tanah di pinggir pantai di wilayah seminyak dan membangun villa di sana.
Setelah satu jam penerbangan mereka sampai di bandara Ngurah Rai. Jam sudah menunjukkan di angka satu.
Pak Wayan sopir pasangan tua itu menjemput mereka dan membawanya ke villa.
Setelah mengucapkan terima kasih pada pak Wayan, pasangan ini membawa barang mereka masuk ke dalam kamar.
Begitu masuk kamar Chloe merebahkan dirinya di kasur untuk meluruskan punggungnya.
"ganti bajumu" kata Marco sambil melangkah masuk ke kamar mandi.
"hhmmm" gumam Chloe dengan mata tertutup
Marco keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya sudah terlelap dan masih mengenakan baju yang sama. Marco menghampiri istrinya dan mulai membuka bajunya, lalu menempatkannya di posisi yang benar lalu berbaring di sebelahnya, memeluknya dan menarik selimut menutupi tubuh mereka.