Sontak kedua pasang Raven yang tajam itu melebar bak biji salak, terutama sosok pria berkemeja, sementara gadis yang sudah tidak tau harus berbuat apalagi itu menunduk kan kepalanya dengan kedua telapak tangan yang tertangkup di dada.
"Kau kah itu Adinda ku?" Gumam pria itu dengan nada yang terbata bata.
Nona Alvino sontak berhamburan menuju sang suami, meraih pergelangan pria itu sambil tersenyum merekah.
"Apa yang kau lakukan padanya Fau?" Bisik sang suami.
"Gak ada, cuman aku permak sedikit doang, kenapa kau ikut kesengsem? Apa dia lebih cantik dariku hah?"
"No, hanya kau wanita tercantik di dunia, but apa yang akan terjadi di antara mereka?"
"Haha.. apa sebaiknya kita kabur"
"Jangan nanti kasian tau sendiri lah warga"
"Ke kamar aja, atau gak kita ke dapur pura pura bikinin minum" ide gilanya seorang nona Alvino. Sang suami lantas mengangguk setuju.
