Keduanya sontak terkerinjat kaget, buru buru bangkit dari tempat tersebut mencari tempat bersembunyi jadilah keduanya tiarap di bawah semak semak ilalang tersebut, setelah mendengar suara cempreng sebuah kendaraan dari kejauhan yang mulai menanjak lalu menuruni jalan perbukitan itu dengan sedikit kepayahan.
Sebuah mobil bak terbuka yang dipenuhi dengan tumpukan sayur mayur, beras dan juga kebutuhan pokok lainnya.
Sang nona mengkerutkan dahinya dari balik semak semak ilalang, lantas mencolek pinggang sang suami.
"Heh? Tuh ada kendaraan, kamu bilang gak ada?"
"Hei kamu perhatikan bukankah itu kendaraan yang membawa bekal kebutuhan para warga selama satu Minggu, kan Kawaki udah jelasin juga soal ini? Katanya pemilik mobil itu juga yang mengumpulkan kayu bakar para warga untuk di jual ke kota terdekat"
"Hmm kamu ada benar nya juga, apa bisa kita nebeng aja dengan mobil itu?"
"Hei mana bisa, kamu lupa kita harus jalan kaki sampai ketemu dengan yang namanya Syana itu"