Pria matang itu secara khusus mendatangi mansion Alvino menemui sang pemilik tahta sesungguhnya untuk membacakan isi dari surat wasiat Bindari.
Semua keluarga menjadi saksinya, saat ini tengah duduk di ruangan tengah.
Nona Alvino kedua teremuk, wajahnya sangat pucat, tubuhnya melemas hanya bisa bersandar di pundak kakak iparnya dengan bibir yang mengerucut.
Berkali kali Alvino pungut mencoba membujuk nya untuk istirahat namun dia enggan, dan malah kepo tentang pembacaan surat wasiat tersebut.
"Disini nona Bindari secara sadar menuliskan bahwa seluruh harta peninggalan nya, di wariskan kepada nona Fauziah Arzanetta, atau Fauziah Alvino," ucap pengacara Bindari tersebut.
Semua orang tertegun bingung dan saling pandang memandang tidak terkecuali nona Alvino sendiri.
"Tapi kenapa bisa seperti itu pak?" Tanya nyonya besar rumah tersebut.
