"Apakah seperti ini takdir yang tak terbaca yang kamu bilang Bin? Apa saja bisa terjadi, kejadian yang tidak pernah aku duga, tapi kenapa harus bayiku yang menjadi korbannya, kenapa bukan aku, yang di kutuk itu aku tapi kenapa justru dia yang merasakan imbasnya?"
Alvino muda, melanglang putus asa setelah keluar dari rumah ibadah, setelah bersujud di sajadah meminta keselamatan atas istrinya yang saat ini tengah berjuang di ruang operasi.
Penyesalan mengikuti setiap langkah kakinya pelan pelan melangkah loyo, terserah hidup seperti apa.
Sementara semua orang saat ini tengah menunggu dalam kegetiran, berkali kali menatap pintu ruangan operasi, menatap lampu indikator yang masih saja menyala.
"Lihatlah putri kesayangannya ibu, apa seperti itu wanita yang harus Al akui sebagai kakak ibu?" Ucap tuan tanah muda kepada ibu nya yang saat ini tengah terpukul pada kursi ruangan tunggu.
"Maafin ibu nak" balasnya.