Janji suci terucap di depan penghulu, bibir ini sempat gemetar ketika mengecup dahinya, setelah dia sah menjadi istriku, kusentuh puncak kepalanya dengan telapak tangan ku yang mendingin, dia membalasnya dengan mencium punggung tangan ku, menunduk kan kepalanya di hadapan ku, belahan jiwaku, tambatan hati, pelabuhan hidup, perjalanan terakhir ku, aku tidak sangka demikian cara Tuhan mengatur sebuah takdir, mengatur seindahnya hidupku, aku yakin ini yang terbaik selama nafas masih mengungkungi diriku dan dirinya.