Setelah asisten itu menunjukkan di mana persis nya ruangan Bindari berada, dia segera hengkang dari tempat tersebut membiarkan dadaku bergemuruh sendiri, tarik ulur terjadi pada tanganku yang gemetar ini.
Entah karna paparan cuaca dingin, atau memang suhu di tubuh ku melebihi minus derajat itu sendiri, sehingga menggigil sampai lutut begini, payah aku memang payah berhadapan dengan satu orang cewek saja ribet nya separuh sadar.
Jari jemari ini kenapa pula ikut gemetar hanya sekedar menekan tombol bel itu, sampai ku tarik nafas dalam dalam, Cemen banget sih rasanya diriku hari ini, tidak segarang beberapa waktu sebelum aku kesini.
Namun belum sempat tangan ku menyentuh bel itu, tiba tiba pintu nya terbuka sendiri, aku terjingkat kaget nyaris melayang nyawaku.