"Mama Is, Assalamualaikum mama" ucapku beramah tamah pada ibu paruh baya itu.
"Waalaikumsalam nak, apa kabar mu?" Jawabnya dari sana dengan sangat lembut, rasanya dia tidak jauh bedanya dengan anaknya selalu lunak dalam bernada bikin ragaku melayang ke udara.
"Baik ma, Alhamdulillah, ma Bin udah disini ma? Apa itu benar ma?" Langsung saja ku sodori tanpa ragu pertanyaan ku itu, aku sudah tidak malu lagi terhadap calon mertua ku ini. Entah kenapa antusias ku begitu besarnya hari ini, mungkin memang bener kerinduan ku padanya sudah mencapai batas maksimum.
Kudengar mama Is sampai cekikan disana bersama mama Hariksa ibu ku tercinta, aku jadi malu disini meskipun dari jauh.
"Yah sayang Bin udah di sana, masak kamu gak ketemu sama dia? Atau kamu lupa kali sama dia? Dia udah ada di dekat kamu nak, kamu nya yang gak nyadar barangkali?" Goda mama Is padaku, bikin dahiku berkerut.
"Hah? Apa maksudnya ma? Gak ada? Mana ada Bin disini, mama ngasal aja?" Jawabku.
