Untungnya itu buah langka baru saja di bawa dari kampung oleh salah satu asisten rumah megah ini, jadi sang nona yang tengah berat di perutnya tidak perlu sampai kerepotan sana sini buat nyari keinginan suami di malam nyaris buta seperti sekarang ini.
"Gimana enak gak?" Tanya Fauziah pada suaminya itu, sembari mengerinyit penuh harap, pria itu hanya diam saja dengan geraham yang bergerak pelan pelan lewat gurat penuh tanda tanya, bikin getir istrinya saja.
"Hei ayo jawab?" Desaknya lagi, sang suami semakin memperlihatkan gurat keruh bahkan nyaris mengusut, bikin hati Fauziah semakin deg deg ser aja.
"Sayang..????" Rengeknya lagi dengan irama manja, namun pria itu dengan acuhnya mengunyah potongan buah campur kuah kacang itu dengan gurat yang semakin sulit di tebak.
