Tawanya semakin luas semakin membuat suaminya merasa kebenaran ini terlalu ber karsa sebenarnya, karna apa karna meski terungkap dia masih bisa tertawa lepas, suatu gurat yang menjadi prioritas utama baginya.
Jika hendak Flashback dengan gurat nya yang santuy namun kadang juga menangis bombay, peluapan tangisnya hendak nya biarkan saja, karna mau tidak mau ini harus kelar malam ini, meski sampai subuh sekalipun.
Menatap gerakan bibir serta juga matanya yang menyipit nyaris ilang karna tawa lebarnya sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan, dia terpesona, sampai tawa renyah Fauziah pun terhenti karna bibirnya di bungkam oleh sang suami lewat bibirnya, wajah bumil cantik itu jadi merona.
"Kau hanya berusaha menghibur ku bukan mengatakan kebenaran nya?" Ucap nya kemudian.